Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) masih dalam proses penuntasan akuisisi PT Axis Telekom Indonesia (Axis). Proses akuisisi sendiri sudah dimulai sejak akhir bulan lalu usai pihak EXCL menandatangani perjanjian jual beli bersyarat atau conditional sales and purchase agreement (CSAP).
Hasnul Suhaimi, Presiden Direktur EXCL mengakui meski proses akuisisi nanti sudah tuntas, kinerja EXCL belum tentu langsung moncer di tahun depan. Alasannya karena kinerja Axis pada paruh pertama tahun ini merugi.
"Bisa jadi kinerja EXCL tertekan kalau tidak melakukan sesuatu yang signifikan. Karena Axis masih rugi," ujar Hasnul usai acara perayaan ulang tahun EXCL di Mall Kuningan City, Jumat (25/10).
Sayang, Hasnul enggan menyebutkan berapa nilai kerugian Axis tersebut. Dia juga tidak menjelaskan kapan kinerja operator telekomunikasi pasca akuisisi dapat membaik kembali.
"Lagi dihitung, jadi kerugiannya kita tanggung ke depannya. Ini semua lagi dihitung setelah closing di akhir tahun," ujar Hasnul.
Sebelumnya, Princy Singh, Analis JP Morgan dalam risetnya berpandangan, EXCL bakal terbebani pasca mengakuisisi Axis. Hitungan dia, kinerja EXCL bisa terdilusi 24% di tahun 2014. Singh memiliki tiga asumsi atas kinerja EXCL tersebut.
Pertama, EXCL akan mengurangi rugi bersih Axis hingga 75% di tahun depan. Kedua, EXCL juga diasumsikan bisa menyokong belanja modal alias capital expenditure (capex) Axis senilai Rp 3 triliun. Dan asumsi ketiga, EXCL akan mendorong pengurangan beban bunga utang Axis sebesar 7%.
EXCL mesti bersabar menyapih Axis agar mampu menyumbang laba yang signifikan baik dalam jangka menengah maupun panjang. Toh, kehadiran Axis bakal memperlebar spektrum frekuensi EXCL yang kini hanya memiliki panjang pita frekuensi 7,5 MHz di 900 MHz (2G), 7,5 MHz di 1.800 MHz (2G), dan 15 MHz di 2,1 GHz (3G).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News