kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja turun di kuartal pertama, saham Adaro Energy (ADRO) masih bisa dilirik


Jumat, 15 Mei 2020 / 16:56 WIB
Kinerja turun di kuartal pertama, saham Adaro Energy (ADRO) masih bisa dilirik
ILUSTRASI. Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kiri) didampingi Corporate Secretary Adaro Mahardika Putranto menyampaikan update operasional perusahaan kepada rekan-rekan media melalui silaturahmi online Ramadhan Adaro di Jakarta, Selasa


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tertekan sepanjang kuartal I-2020. ADRO membukukan pendapatan senilai US$ 750 juta pada kuartal I-2020 atau turun 11% secara year-on-year (yoy). Laba bersih emiten tambang batubara ini pun turun 17,36% secara tahunan menjadi US$ 98,18 juta.

Melansir rilis ADRO di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), penurunan pendapatan disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata batubara sebanyak 17%. Harga batubara yang lemah semakin tertekan oleh penurunan permintaan akibat melemahnya ekonomi global karena penerapan lockdown sehubungan merebaknya wabah corona.

Meski demikian, ADRO mencatat pertumbuhan kinerja operasional. Volume produksi batubara ADRO meningkat 5% secara yoy menjadi 14,41 juta ton. Sementara volume penjualan batubara naik 8% (yoy) menjadi 14,39 juta ton di kuartal I-2020.

“Kinerja kami di kuartal I-2020 merupakan refleksi keunggulan operasional aset batubara yang utama dengan tercapainya volume produksi yang tinggi di tengah kondisi pasar yang sulit,” tulis Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy Garibaldi Thohir dalam rilis resmi, Kamis (14/5).

Baca Juga: Tertekan harga batubara, kinerja Adaro Energy (ADRO) di kuartal I-2020 loyo

Stefanus Darmagiri, Analis Danareksa Sekuritas menilai, pandemi Covid-19 akan membuat prospek komoditas batubara semakin menantang dan akan berdampak pada kinerja ADRO di kuartal mendatang. Meski demikan, dia percaya rendahnya harga minyak mentah dapat membantu ADRO dari risiko penurunan kinerja di tahun ini.

Stefanus merekomendasikan beli (buy) saham ADRO dengan target harga Rp 1.300 per saham. Salah satu pertimbangannya adalah diversifikasi bisnis yang dijalankan emiten konstituen Indeks Kompas100 ini.

“Ekspektasi kami, diversifikasi bisnis dengan kontribusi yang lebih tinggi dari bisnis non-pertambangan batubara, yakni dari investasi dalam bisnis listrik dapat membantu perusahaan mempertahankan pendapatan jangka panjang,” tulis Stefanus dalam riset, Jumat (15/5).

Pada perdagangan hari ini, saham ADRO ditutup melemah 2,12% ke level Rp 925 per saham.

Baca Juga: Tahun depan, Adaro Energy (ADRO) akan ajukan perpanjangan kontrak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×