Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) tertekan di 2023. Meski begitu, tahun ini SIDO mampu mencetak pertumbuhan kinerja.
Analis NH Korindo Sekuritas Cindy Alicia Ramadhania mengatakan, optimisme pertumbuhan SIDO tercermin dari perbaikan kinerja di kuartal IV 2023. Pada periode itu, penjualan SIDO tumbuh 70% secara kuartalan (quarter on quarter/QoQ) menjadi Rp 1,2 triliun dan laba bersih melesat 163% QoQ menjadi Rp 364,1 miliar.
Secara kuartalan, Alicia memaparkan bahwa penjualan tiap segmen SIDO kompak bertumbuh, dipimpin oleh segmen Jamu Herbal dan Suplemen yang naik 97% QoQ. Marjin laba kotor (GPM) juga tercatat lebih tinggi yaitu 71% dibandingkan kuartal III 2023 sebesar 67%.
Penjualan segmen F&B tumbuh 25% QoQ didukung oleh pertumbuhan penjualan minuman berenergi dan produk ready to drink (RTD), serta mampu membawa kenaikan pada GPM-nya menjadi 39% dibanding kuartal sebelumnya 34%.
Baca Juga: Dihadapkan Sejumlah Tantangan, Simak Rekomendasi Saham Sido Muncul (SIDO)
"Hal tersebut didukung oleh menurunnya harga bahan baku," ujarnya kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.
Lalu segmen Farmasi tercatat flat secara QoQ dengan GPM tercatat lebih rendah yaitu 33% dari 36%. Adapun seluruh produk obat cair telah lolos uji BPOM dan dapat didistribusikan kembali.
Untuk tahun ini, Cindy menilai potensi pertumbuhan akan berlanjut. Terlebih perseroan juga berinisiatif menggunakan dolar Amerika Serikat untuk transaksi bisnis ke Nigeria. Ini menyusul kerugian selisih kurs sebesar Rp 43 miliar yang diakibatkan oleh depresiasi Naira terhadap mata uang dunia.
"Selain itu pengiriman ke Nigeria akan difasilitasi setelah menerima pembayaran di muka," paparnya.
Strategi lainnya melalui inovasi dengan pengembangan dan diversifikasi produk baru untuk menjaring pasar yang lebih luas baik domestik maupun ekspor. Lalu, meningkatkan efektivitas program promosi dan pemasaran untuk mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan penjualan, serta menjajaki peluang bisnis minyak atsiri di pasar domestik secara aktif.
SIDO juga akan menggenjot pasar daring dengan memperluas implementasi aplikasi MY Sido Muncul dan meningkatkan penetrasi pasar melalui pendekatan omnichannel. Hal itu juga untuk memperluas portofolio klien.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham SMGR Usai Labanya Tertekan pada Tahun Lalu
NH Korindo pun memproyeksikan penjualan SIDO mencapai Rp 3,8 triliun. Sementara laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun.
Dus, Cindy menyematkan rating overweight untuk SIDO dengan target harga Rp 700 per saham.
"Risiko dari rekomendasi kami yaitu penurunan permintaan produk akibat adanya perubahan perilaku konsumen dan lemahnya daya beli masyarakat," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News