kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip Rekomendasi Saham SMGR Usai Labanya Tertekan pada Tahun Lalu


Jumat, 15 Maret 2024 / 06:10 WIB
Intip Rekomendasi Saham SMGR Usai Labanya Tertekan pada Tahun Lalu
ILUSTRASI. Aktivitas pemgiriman semen kepada pelanggan di gudang distribusi semen Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (29/1/2024). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/01/2024.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mencatatkan kinerja kurang memuaskan di tahun 2023. Laba bersih emiten semen plat merah ini melorot 8,12% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 2,17 triliun.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan, melemahnya laba bersih merupakan akibat kenaikan sejumlah beban. Salah satunya kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 6,07% YoY menjadi Rp 3,34 triliun.

Selain itu juga disebabkan dari kenaikan harga bahan bakar minyak dan inflasi. 

"Hal ini kami nilai turut membuat beban operasional yang di harus ditanggung emiten ini cukup meningkat," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (14/3).

Baca Juga: Perbankan Ramai Bagi Dividen, Mana yang Sahamnya Layak Diburu?

Di sisi lain, SMGR mengantongi pendapatan sebesar Rp 38,65 triliun atau tumbuh 6,24% YoY dari tahun sebelumnya sebesar Rp 36,37 triliun. Khaer melihat kenaikan itu ditopang oleh volume penjualan yang tumbuh 10%, terutama dari pertumbuhan penjualan pada segmen semen curah dan ekspor.

Maklum, SMGR aktif terlibat dalam berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti pembangunan infrastruktur IKN Nusantara dan Jalan Tol Trans Sumatera, serta proyek-proyek strategis nasional lainnya.

Untuk tahun ini, volume penjualan SMGR diperkirakan tetap tumbuh kendati terbatas. Khaer memproyeksikan penjualan semen di pasar domestik akan tumbuh 2,5% YoY menjadi 65,6 juta ton.

Perkiraan itu datang dari permintaan proyek IKN Nusantara dan anggaran infrastruktur. Selain itu juga dari adanya insentif perpajakan properti, yakni PPN DTP yang membebaskan PPN untuk pembelian apartemen, ruko, dan rumah hingga Rp 2 miliar sebesar 100% hingga Juni 2024 dan 50% di Juli-Desember 2024.

Meski begitu, Khaer melihat untuk awal semester I ini permintaan semen masih akan cukup tertekan. 

"Ini dikarenakan masih tingginya tingkat curah hujan, ditambah masih lemahnya realisasi anggaran kegiatan konstruksi dalam negeri," paparnya.

Analis Panin Sekuritas Aqil Triyadi menambahkan, prospek SMGR juga akan didorong rencana diversifiksi bisnis dengan mengembangkan bisnis logistik. 

 

Baca Juga: Laba PGAS Tergerus Tahun Lalu, Begini Rekomendasi Sahamnya

Sebagai informasi, SMGR telah mempunyai anak usaha yaitu PT Semen Indonesia Logistik sejak 2017 yang bergerak pada bisnis logistik barang-barang industri dengan fokus sebagian besar pada pengangkutan semen SMGR.

Perseroan berencana untuk mengembangkan dengan mengadopsi skema pengiriman. SMGR akan membawa barang berupa semen ke distributor atau owner proyek, dan saat kembali ke site tidak dengan posisi kosong atau dengan membawa barang dari pihak ketiga sebagai pengguna jasa pengiriman SILOG.

"Sehingga hal ini dapat menjadi sumber pendapatan baru, dan dapat mengefisiensikan biaya logistik perseroan," katanya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×