kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.934   1,00   0,01%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kinerja Surya Semesta (SSIA) masih tertekan, simak rekomendasi analis


Selasa, 02 November 2021 / 06:35 WIB
Kinerja Surya Semesta (SSIA) masih tertekan, simak rekomendasi analis


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Pemulihan ekonomi yang belum optimal masih menekan kinerja keuangan PT Surya Semesta Internusa (SSIA). Analis berharap, pemulihan ekonomi dapat berjalan maksimal sehingga bisnis penjualan lahan industri SSIA dapat menyokong kinerja emiten ini. 

Senin (1/11), SSIA belum melaporkan kinerja keuangan kuartal III 2021. Sementara itu, hingga semester I-2021, kinerja keuangan SSIA masih tercatat minus. Pendapatan SSIA menurun 40,75% secara tahunan menjadi Rp 870,97 miliar dari Rp 1,46 triliun.

Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga bertambah menjadi Rp 190,82 miliar dari sebelumnya rugi Rp 122,90 miliar. 

Dari laporan kinerja keuangan kuartal III 2021 terlihat pendapatan dari jasa konstruksi menurun 42,66% year on year (yoy) menjadi Rp 648,86 miliar. Pendapatan dari bisnis hotel juga menurun 54,08% yoy menjadi Rp 69,96 miliar. 

Baca Juga: Terdampak pandemi, kinerja Surya Semesta (SSIA) tahun ini diprediksi stagnan

Sementara bisnis penjualan tanah kawasan industri menurun paling dalam sebesar 85% yoy menjadi Rp 5,7 miliar dari Rp 39,9 miliar di tahun lalu pada periode yang sama. 

Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengamati penurunan kinerja SSIA masih dipengaruhi oleh tekanan ekonomi dampak pandemi Covid-19.

 

Dengan kinerja yang masih minus dan pemulihan ekonomi yang belum optimal, Kiswoyo memproyeksikan sulit bagi SSIA untuk catatkan kinerja positif di sepanjang tahun ini. 

Namun, sebaliknya, bila pemulihan ekonomi dapat berlangsung signifikan maka bisnis penjualan lahan yang selama ini jadi andalan SSIA akan dapat mendongkrak kinerja. 

Baca Juga: Pendapatan bisnis perhotelan Surya Semesta Internusa (SSIA) turun 78% di kuartal I

Kawasan lahan industri yang Kiswoyo harapkan bisa mendongkrak kinerja SSIA adalah kawasan di Subang. Menurutnya, lahan SSIA di Subang bisa terdongkrak penjualannya jika pelabuhan Patimban sudah beroperasi 100%. Saat ini operasional pelabuhan tersebut belum maksimal. 

Sekedar informasi, pembangunan Pelabuhan Patimban ditujukan untuk memperbesar pasar ekspor dan mengurangi traffic existing di Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan adanya pelabuhan tersebut, diharapkan dapat menekan biaya logistik para pemilik pabrik. 

Namun, Kiswoyo mengatakan akibat pandemi Covid-19, ekspansi pabrik atau pemindahan pabrik ke dekat kawasan pelabuhan tersebut masih belum banyak yang dapat direalisasikan. Sehingga penjualan lahan SSIA di Subang belum bisa bertambah. 

Di satu sisi manajemen belum mengubah target penjualan lahan industri seluas 15 ha di Kawasan Subang untuk tahun ini. Kiswoyo mengatakan jika target tersebut tercapai maka rugi SSIA di tahun ini bisa mengecil.

"Semoga pemulihan ekonomi hingga akhir tahun ini bisa semakin membaik dan signifikan sehingga orang sudah semakin yakin dan berani untuk ekspansi pabrik," kata Kiswoyo. 

Baca Juga: Hingga Mei 2021. Surya Semesta Internusa (SSIA) catat marketing sales lahan 7,5 ha

Sementara itu, memasuki kuartal IV 2021 okupansi kamar hotel milik SSIA berangsur meningkat. Hal ini terjadi seiring pelonggaran pengetatan aktivitas.

Manajemen memproyeksikan perbaikan di bisnis perhotelan akan semakin terasa menjelang akhir tahun. Apalagi, kawasan Bali baru membuka kedatangan turis internasional. 

Kiswoyo merekomendasikan buy on weakness untuk SSIA dan memasang target harga hingga akhir tahun 2022 ke di Rp 650 per saham. Sementara, Analis CGS CIMB Michael Audie Benas  merekomendasikan add untuk SSIA dan memasang target harga Rp 1.000 per saham. 

Kompak, Victor Stefano Analis BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli dan memasang target harga Rp 800 per saham.

Selanjutnya: PPKM darurat membayangi kinerja, saham Surya Semesta (SSIA) direkomendasikan beli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×