Reporter: Akhmad Suryahadi, Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Stefanus memperkirakan volume penjualan batubara PTBA akan pulih di kuartal ketiga 2020. Namun, karena permintaan batubara yang lemah di pasar domestik pada kuartal kedua, PTBA telah menurunkan target produksi batubara untuk tahun 2020 menjadi 25,1 juta ton dari panduan awal sebesar 30,3 juta ton. Sementara target volume penjualan batubara juga diturunkan menjadi 24,9 juta ton dari sebelumnya 29,9 juta ton.
Meskipun demikian, harga batubara dunia diperkirakan masih tertekan. Walaupun beberapa eksportir batubara dunia seperti Indonesia, Australia dan Rusia telah mulai menurunkan produksi batubara sebagai respon dari permintaan batubara yang lemah, harga batubara global Newcastle (NWC) akan tetap tertekan di level US$ 50 per ton karena permintaan akan emas hitam ini yang belum pulih.
Namun, Danareksa memperkirakan adanya pemulihan permintaan batubara seiring dengan negara di belahan bumi bagian utara yang akan memasuki musim dingin pada kuartal keempat 2020. Selain itu, pemulihan ekonomi global juga akan mendorong harga batubara lebih tinggi dari level terendahnya saat ini.
Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli (buy) saham PTBA hanya saja dengan target harga yang lebih rendah, yakni sebesar Rp 2.900. Target harga yang lebih rendah ini karena Danareksa Sekuritas memangkas perkiraan laba PTBA sebesar 26%-39% untuk tahun 2020 dan 2021 dengan memperhitungkan produksi yang lebih rendah dan asumsi harga batubara. Untuk tahun ini, proyeksi laba bersih PTBA berada di kisaran Rp 2,41 triliun sedangkan tahun depan sebesar Rp 3,04 triliun.
Baca Juga: Ini penyebab produksi emiten batubara lebih efisien
Saham PTBA dinilai masih atraktif seiring dengan rencana diversifikasi bisnis PTBA ke sektor pembangkit listrik melalui PLTU Mulut Tambang Sumsel 8. Selain itu, perusahaan pelat merah ini juga tengah berencana membangun proyek gasifikasi batubara yang akan meningkatkan produksi batubara PTBA. Sebab, kedua proyek ini akan membantu penyerapan produksi batubara karena produksi batubara PTBA akan dipasok untuk kedua proyek ini.
Pada perdagangan hari ini, harga saham PTBA ditutup menguat 3,68% ke level Rp 1.970 per saham. Kemarin, saham PTBA melemah 6,86% ke level Rp 1.900 dan terkena auto rejection bawah (ARB).
Baca Juga: Perluas Pasar, Bukit Asam (PTBA) Menyasar Tiga Tujuan Ekspor Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News