kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja sejumlah emiten LQ45 ciamik di semester I 2021, simak rekomendasi sahamnya


Senin, 16 Agustus 2021 / 06:45 WIB
Kinerja sejumlah emiten LQ45 ciamik di semester I 2021, simak rekomendasi sahamnya


Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

Dustin berpendapat, untuk jangka waktu sementara, melesatnya laba emiten-emiten itu memang dapat menambah kemenarikan bagi pelaku pasar. Apalagi, jika outlook jangka panjangnya cukup atraktif. 

Adapun tiga saham yang dianggapnya punya prospek menarik hingga sisa tahun ini adalah ITMG, ERAA, dan MIKA. Menurutnya, outlook batubara yang masih positif akan menopang kinerja ITMG ke depan. 

Sementara itu, ERAA berpotensi mencetak kenaikan penjualan signifikan sepanjang tahun 2021. Katalis positifnya, masih banyaknya rilis produk smartphone baru. Ditambah lagi, dengan kondisi pandemi yang mulai terkendali serta harapan suatu saat nanti PPKM dicabut, akan ada peluang bagi masyakarat kembali mengunjungi pusat perbelanjaan. Ini bisa menjadi peluang emiten untuk kembali mencatatkan kenaikan penjualan.

Adapun untuk MIKA, di tengah pandemi kebutuhan akan jasa pelayanan kesehatan masih akan meningkat, terutama kebutuhan rawat inap. Katalis positif untuk sektor kesehatan lainnya adalah tes Covid-19 masih menjadi persyaratan untuk bepergian. 

"Untuk ketiga saham tersebut bisa dilakukan buy on weakness," ungkap Dustin. Target harganya, Rp 18.500 per saham untuk ITMG, Rp 700 per saham untuk ERAA, dan Rp 2.600 per saham unutk MIKA. 

Sementara untuk EXCL dan UNVR yang mencetak penurunan kinerja, Dustin  belum bisa merekomendaikan buy dan cenderung menyarankan untuk dihindarkan dahulu. Kalaupun ada peluang pembalikan arah bisa manfaatkan trading jangka pendek.

Di sisi lain, Anggaraksa berpendapat, secara umum saham-saham LQ45 masih memiliki prospek menarik. Sebab, kinerja mulai pulih akan tetapi harga sahamnya masih cenderung tertinggal. Hingga 13 Agustus 2021, indeks LQ45 tercatat masih terkoreksi 8.93% dibandingkan IHSG yang naik 2,68% secara year to date (ytd). 

Beberapa saham LQ45 yang menurut Anggaraksa masih menarik untuk diakumulasi seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan target harga Rp 7.900 per saham, GGRM dengan target harga Rp 35.200 per saham, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan target harga Rp 5.500 per saham, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dengan target harga Rp 1.600 per saham. 

Selanjutnya: Kinerja IDXG30 turun 3,88% ytd, ini sektor penopangnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×