Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kelesuan di pasar modal domestik membuat kinerja reksadana saham loyo. Infovesta Utama mencatat: rata-rata imbal hasil alias return reksadana saham sejak awal tahun hingga akhir Mei 2015 atau year to date minus 2,56%.
Kinerja reksadana saham ini lebih buruk dibandingkan jenis reksadana lainnya. Pada periode sama, rata-rata kinerja reksadana campuran hanya minus 0,59%. Bahkan, reksadana pendapatan tetap masih menorehkan imbal hasil positif, sebesar 1,91%.
Produk Treasure Fund Super Maxxi paling buruk kinerjanya. Return reksadana besutan PT Treasure Fund Investama ini minus 13,21%.
Analis Infovesta Utama Edbert Suryajaya menilai, muramnya kinerja reksadana saham dipicu koreksi indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 0,20% ytd per 29 Mei 2015. Pukulan terberat terjadi saat bursa saham domestik anjlok 7,83% sepanjang April lalu. Kala itu, imbal hasil reksadana saham ikut jeblok sebesar 7,56% dalam sebulan.
Meski pada Mei 2015, IHSG rebound 2,55%, tapi tak bisa menolong kinerja reksadana saham secara ytd. "Apalagi, rebound ini hanya bersifat teknikal, belum didukung data fundamental," ujar Edbert, Senin (1/6).
Tak heran, Direktur Sinarmas Asset Management Jamial Salim mengaku, lebih berhati-hati menentukan kebijakan investasi. Menurutnya, pemilihan portofolio mempertimbangkan analisis data fundamental ekonomi. "Juga menimbang kondisi global, seperti antisipasi kenaikan suku bunga The Fed," ujarnya.
Asal tahu saja, performa produk Sinarmas juga loyo. Imbal hasil reksadana Simas Danamas Saham minus 2,23%, dan return Simas Saham Unggulan minus 4,04%.
Kendati begitu, masih ada reksadana saham yang meraih kinerja positif. Salah satunya, BNI AM Dana Saham Inspiring Equity Fund yang meraih imbal hasil 1,13%. Dirut BNI Asset Management Reita Farianti mengatakan, produk ini tertopang strategi mengoleksi 30 saham terbaik di BEI dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar, penilaian fundamental dan teknikal.
Meski performa reksadana lesu, Edbert optimis, semua jenis reksadana bisa meraih return positif di akhir tahun ini. "Pasar saham dan obligasi masih bisa tumbuh. Namun, kenaikan kinerja reksadana terbatas," ujarnya. Prediksi Infovesta, tahun ini, reksadana saham membagi return 11%-14%. Lalu, return reksadana campuran berkisar 9%-11%, dan reksadana pendapatan tetap 7%-8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News