CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kinerja reksadana saham berbalik unggul selama Oktober


Senin, 02 November 2020 / 20:43 WIB
Kinerja reksadana saham berbalik unggul selama Oktober
ILUSTRASI. Rata-rata kinerja reksadana saham yang tercermin dalam Infovesta 90 Equity Fund Index menguat 4,48% secara bulanan.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat berkinerja negatif selama September, kinerja rata-rata reksadana saham berbalik menguat di Oktober mengalahkan kinerja reksadana jenis lain secara bulanan. Berdasarkan data Infovesta Utama, rata-rata kinerja reksadana saham yang tercermin dalam Infovesta 90 Equity Fund Index menguat 4,48% secara bulanan di Oktober.

Jika dibandingkan, kinerja rerata reksadana saham di September menurun 7,03%. Namun sejak awal tahun kinerja rerata reksadana saham masih minus 21,01%. Sementara, rata-rata kinerja reksadana campuran yang tercermin dalam Infovesta 90 Balanced Fund Index menguat 2,98% secara bulanan dan menurun 9,76% secara year to date (ytd). 

Sedangkan, rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap yang tercermin dalam Infovesta 90 Fix Income Fund Index menguat 1,28% secara bulanan. Secara ytd kinerja reksadana pendapatan tetap jadi yang paling unggul dengan tumbuh 6,58%. Terakhir, rata-rata kinerja reksadana pasar uang menguat 0,33% secara bulanan. Secara ytd kinerja reksadana ini menguat 3,94%. 

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan kinerja reksadana saham berbalik menguat karena mendapat sentimen positif dari mulai berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi yang lebih longgar. Hal ini membuat level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 5,3% secara bulanan di Oktober. 

Baca Juga: Kepemilikan investor domestik mendominasi pasar saham, daya tahan IHSG lebih kokoh

Jelang pengumuman pemilu Amerika Serikat (AS), Rudiyanto memproyeksikan jika Donald Trump menang, maka dalam jangka pendek pasar saham AS akan menguat di awal karena Trump dipandang pro ekonomi. Dengan demikian IHSG juga ikut menguat. Namun, dalam jangka menengah pasar saham berpotensi berfluktuasi tinggi kembali. "Sikap dan kebijakan Trump membuat pasar modal negara berkembang cenderung akan bergejolak," kata Rudiyanto. 

Sebaliknya, jika Joe Biden menang maka di awal dan jangka pendek pasar saham AS akan menurun karena Biden dipandang pro lingkungan. Namun, Rudiyanto memproyeksikan dalam jangka menengah hingga panjang kemenangan Biden akan membuat pasar modal bergerak lebih stabil. 

Baca Juga: Sah! Pemerintah tetapkan kupon ST007 sebesar 5,50%

Hingga akhir tahun Rudiyanto memproyeksikan IHSG tumbuh ke level 5.500-6.000. Sentimen positif datang dari windows dressing di akhir tahun.

Selain itu, Rudiyanto juga memandang positif jumlah pertumbuhan kasus Covid-19 di dalam negeri belakangan tidak lagi menyentuh angka 4.000 dalam satu hari. "Mulai ada tanda-tanda penurunan kasus Covid-19 di saat yang sama negara lain malah naik, jika kasus terus turun, pasar modal akan lebih baik lagi," kata Rudiyanto. 

Dalam meracik portofolio reksadana saham, saat ini Rudiyanto fokus memilih emiten yang memiliki laporan keuangan positif. Selain itu, Rudiyanto juga memandang menarik 4 saham perbankan terbesar yang sempat terkoreksi. Emiten di sektor infrastruktur, seperti telekomunikasi yang memiliki laporan keuangan positif juga menarik. 

Baca Juga: IHSG turun 0,26% pada Senin (2/11), investor asing mencetak net sell besar

Untuk pasar obligasi, Rudiyanto memproyeksikan masih bisa tumbuh di 2021. Namun, pertumbuhan kinerja aset obligasi tidak lagi signifikan seperti saat yield berada di 7% lalu turun ke 6,6%. "Kinerja reksadana pendapatan tetap paling tidak bisa stabil tumbuh karena suku bunga dipertahankan rendah," kata Rudiyanto. 

Tapi, penurunan suku bunga membuat pertumbuhan kinerja reksadana pasar uang cenderung mini. Rudiyanto juga mengatakan sangat merasakan penurunan imbal hasil dari reksadana pasar uang karena suku bunga deposito perbankan mulai turun di bawah 4%. 

Baca Juga: Mayoritas positif, hanya return reksadana saham yang terkoreksi dalam sepekan kemarin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×