kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kinerja reksadana pendapatan tetap minus 1,45%


Jumat, 02 Oktober 2015 / 19:35 WIB
Kinerja reksadana pendapatan tetap minus 1,45%


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Di tengah tekanan pasar modal, kinerja reksadana pendapatan tetap masih cukup molek. Infovesta Utama mencatat rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap secara year to date (YTD) September 2015 hanya minus 1,45%.

Kinerja tersebut mampu mengungguli kinerja reksadana saham yang jatuh hingga minus 23,03%. Sedangkan rata-rata reksadana campuran berkinerja minus 12,58% pada periode yang sama.

Namun, kinerja reksadana pendapatan tetap belum sanggup mengalahkan indeks obligasi pemerintah dan korporasi yang masing-masing tercatat minus 0,89% dan 5,28%. Analis Infovesta Utama Viliawati mengatakan tertinggalnya kinerja reksadana pendapatan tetap dibandingkan kedua indeks tersebut dipicu oleh melesatnya kinerja surat utang negara (SUN) di awal tahun.

Namun, kenaikan SUN tersebut tidak diikuti oleh menanjaknya kinerja reksadana pendapatan tetap. "Meski kinerja reksadana pendapatan tetap menanjak, namun tampak tertinggal dibandingkan dengan indeks obligasi pemerintah akibat adanya penempatan pada obligasi korporasi yang pergerakannya cenderung stabil," ujar Vilia.

Di samping itu, sejak pertengahan tahun koreksi pada pasar SUN ikut menyeret kinerja reksadana pendapatan.

Sementara itu, tertinggalnya kinerja indeks reksadana pendapatan tetap dibandingkan dengan indeks obligasi korporasi diakibatkan karena mayoritas penempatan reksadana pendapatan tetap pada SUN.

"Padahal kinerja SUN terkoreksi selama YTD apabila dibandingkan dengan kinerja obligasi korporasi yang stabil mengalami kenaikan," tutur Vilia.

Sejumlah reksadana pendapatan tetap bahkan masih mencatat return positif. Seperti, reksadana Mrs Bond Kresna kelolaan PT Kresna Asset Management yang membagikan return 19,43% secara YTD. Menilik fund factsheet Agustus 2015, reksadana ini memiliki kebijakan investasi menempatkan 80% hingga 100% pada pendapatan tetap, dan maksimal 20% pada instrumen pasar uang dan saham.

Adapun lima alokasi aset terbesar antara lain obligasi fast food Indonesia I tahun 2011, obligasi berkelanjutan I Toyota Astra Financial Services tahap II tahun 2015 seri A serta obligasi berkelanjutan I Indomobil Finance tahap I tahun 2015. Selain itu juga obligasi berkelanjutan I AKR Corporindo tahun 2012 seri A dan surat berharga negara syariah (SBSN) seri IFR002.

Produk kelolaan BNI Asset Management yakni BNI AM Dana Pendapatan Tetap juga mencatat return positif sebesar 7,56%. Demikian juga dengan reksadana CIMB Principal Bond yang berkinerja 7,10%.

Vilia memperkirakan reksadana pendapatan tetap tahun ini membagikan return positif di akhir tahun sekitar 2% hingga 4%. Sedangkan reksadana saham diperkirakan minus 9% hingga minus 6%.

Juga reksadana campuran yang diprediksi masih akan berkinerja minus 5% hingga minus 2%. "Untuk kinerja reksadana pasar uang diperkirakan bisa 6% hingga 7% di akhir tahun," tutur Vilia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×