kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS kompak turun


Selasa, 04 Mei 2021 / 14:00 WIB
Kinerja reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS kompak turun
ILUSTRASI. Ilustrasi untuk Reksadana. KONTAN/Muradi/2017/03/07


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana pendapatan tetap berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) atau yang juga memiliki aset obligasi dalam dolar AS cenderung menurun. Kenaikan yield US Treasury jadi penyebab penurunan kinerja. 

Berdasarkan data Infovesta Utama per Rabu (28/4), dari 21 produk reksadana pendapatan tetap berdenominasi dolar AS, hanya ada dua produk yang catatkan imbal hasil positif. Sementara mayoritas reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS mengalami penurunan kinerja. 

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan penurunan kinerja reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS terjadi karena harga Obligasi Negara Indonesia denominasi dolar AS (INDON) juga kompak menurun. Penyebab utama penurunan tersebut datang dari yield US Treasury yang terus naik sejak awal tahun hingga capai level tertinggi di akhir Maret di 1,7%. "Kenaikan yield US Treasury membuat yield INDON ikut naik sehingga harga INDON terkoreksi," kata Wawan. 

Sekretaris Perusahaan PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) Lydia Jessica Toisuta menambahkan, sejak awal tahun yield US Treasury dalam tren naik karena naiknya harapan atas inflasi di tahun ini. Selain itu, pelaku pasar juga memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga.

Baca Juga: Kinerja reksadana pendapatan tetap yang paling unggul selama April

Namun, dalam satu bulan terakhir, yield US Treasury sudah kembali menurun ke sekitar level 1,5%-1,6%. "Kinerja INDON memang berkorelasi positif dengan yield US Treasury," kata Lydia. 

Meski kinerja reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS sedang terkoreksi, Lydia optimistis justru di tengah kondisi ekonomi yang serba tidak pasti ini, reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS cocok dimiliki untuk diversifikasi investasi. 

Maklum, saat ini keadaan pasar yang tidak pasti bisa datang dari berbagai hal seperti contohnya, kasus Covid-19 yang membeludak di berbagai negara. Belum lagi, distribusi vaksin yang tertunda sehingga membuat perekonomian tidak membaik lebih cepat dari yang diharapkan sebelumnya. 

Baca Juga: Kinerja Bitcoin unggul dibayangi harga emas yang kembali menguat

Senada, Wawan mengatakan tidak perlu khawatir bila kinerja reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS Anda terkoreksi saat ini. Sentimen positif masih akan mampu mendongkrak kinerja reksadana ini.

Contohnya, pembagian kupon INDON, suku bunga AS yang dalam waktu dekat belum akan naik, dan yield US Treasury yang sudah cenderung bergerak stabil, atawa tidak dalam tren kenaikan. Wawan memproyeksikan aset INDON di reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS berpotensi berikan imbal hasil 3%-4% di tahun ini. 

Baca Juga: Penyebab kinerja pasar keuangan di kuartal II-2021 berpotensi membaik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×