kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

Kinerja Reksadana Campuran Minus pada Februari 2023, Simak Sentimennya


Selasa, 07 Maret 2023 / 05:40 WIB
Kinerja Reksadana Campuran Minus pada Februari 2023, Simak Sentimennya


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja reksadana campuran pada bulan Februari 2023 tercatat minus. Berdasarkan data infovesta, kinerja reksadana campuran -0,12% Month over Month (MoM)pada bulan Februari 2023.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, dalam sepekan terakhir, reksadana campuran bahkan turun sebesar -0,28%.

“Sentimen negatif disebabkan pernyataan pejabat The Fed yang membuka potensi kenaikan Fed Rate hingga ke atas level 5,4%, serta rilis data inflasi Indonesia yang kembali memanas,” ujarnya kepada Kontan, Senin (6/3).

Meskipun tercatat minus, beberapa reksadana campuran masih mampu mencatatkan kinerja baik pada bulan Februari 2023.

Baca Juga: Pilihan Investasi bagi Investor Moderat, Tips Atur Portofolio yang Tepat

Tiga reksadana campuran dengan kinerja tertinggi adalah Purwanto Campuran Dinamis (2,79% MoM), Asia Raya Syariah Berimbang Pemberdayaan Ekonomi Umat (2,73% MoM), dan SAM Mutiara Nusa Campuran (2,71%).

Menurut Arjun, 3 produk reksadana campuran terbaik dominan menempatkan dana kelolaan (AUM) di saham dan pasar uang.

“Pasar uang sekarang cenderung lebih aman di tengah ketidakpastian geopolitik serta ekonomi, terutama kebijakan suku bunga dari bank sentral,” ungkapnya.

Terkait sektor saham pilihan, Arjun melihat, sektor perbankan dan sektor konsumen primer saat ini sangat kondusif. Kondisi tersebut, kata Arjun, masih akan bertahan di sepanjang tahun 2023.

“Alasannya, fundamental sektor perbankan dan sektor konsumen primer saat ini kuat. Selain itu, banyak emiten dari kedua sektor itu yang memiliki prospek bisnis cerah,” tuturnya.

Baca Juga: Kinerja Reksadana Pasar Uang Masih Unggul di Februari

Menurut Arjun, manajer investasi (MI) harus bisa memilih saham blue chip yang aman dan mapan dari kedua sektor kondusif itu agar kinerja reksadana campuran bisa kembali positif.

“Selain itu, MI juga harus bisa memilih obligasi dari emiten-emiten di kedua sektor itu yang memiliki risiko gagal bayar yang minim,” ujarnya.

Arjun melihat, reksadana campuran tak terlalu mendapat minat para investor di tahun 2023. Menurut Arjun, reksadana pasar uang dan pendapatan tetap akan lebih menarik untuk para investor di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.

“Investor tahun ini akan lebih memilih investasi kepada safe-haven assets daripada aset berisiko. Terkait tingkat imbal hasil, bergantung pada skill MI dan komposisi portfolio masing-masing reksadana,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×