kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja positif Erajaya Swasembada (ERAA) masih berlanjut tahun ini


Kamis, 08 April 2021 / 20:26 WIB
Kinerja positif Erajaya Swasembada (ERAA) masih berlanjut tahun ini
ILUSTRASI. Erajaya Swasembada (ERAA) membukukan kinerja yang memuaskan sepanjang tahun 2020.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) membukukan kinerja yang memuaskan sepanjang tahun 2020. Emiten ritel gawai dan aksesoris ponsel itu mencetak pertumbuhan dari sisi top line maupun bottom line

Mengutip laporan keuangannya, ERAA mengantongi pertumbuhan pendapatan hingga 3,55% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 34,11 triliun dari Rp 32,94 triliun di tahun 2019. Sementara itu, laba bersih naik signifikan 107,41% yoy menjadi Rp 612 miliar dari sebelumnya Rp 295,07 miliar. 

Direktur Utama Erajaya Swasembada Hasan Aula dalam keterangan resminya mengungkapkan, pencapaian ERAA sepanjang tahun 2020 itu tidak terlepas dari penerapan strategi korporasi yang tepat untuk bisa maju dan berkembang. Strategi yang dimaksud salah satunya, membangun kapabilitas omnichannel dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti inisiatif O2O, mobile selling, layanan EraExpress, Click ‘n Pick-Up, program promosi berbasis online platform e-commerce, maupun official store di marketplace.

Di sisi lain, ERAA juga melakukan ekspansi footprint retail sehingga total outlet mencapai 1.053 toko, 88 channel distribusi, dan kerjasama dengan lebih dari 65.000 reseller.

Baca Juga: Penjualan telepon selular dan tablet masih jadi penopang Erajaya Swasembada (ERAA)

Di samping itu, ERAA juga mengambil langkah pengembangan di luar bisnis gadget, serta peningkatan fokus pada produk-produk Internet of Things dan ekosistemnya. Ekspansi ke bisnis secara vertikal yang berpotensi memberi kontribusi positif kepada perusahaan juga dilakukan. Misalnya, bekerja sama dengan merek-merek terkemuka seperti Garmin, DJI, GoPro yang terus ditingkatkan.

"Kami tidak bisa mengingkari bahwa ini adalah hasil inovasi, komitmen, fokus, dan kerja keras tim kami untuk mendorong penjualan dan memanfaatkan semua peluang yang ada, dengan utilisasi solusi digital yang tepat,” ujar Hasan seperti yang tertulis dalam keterangan resmi, Rabu (7/4). 

Adapun ERAA juga melihat adanya momentum penjualan smartphone dan ekosistem yang positif di tahun 2020. Ini terdorong oleh meningkatnya minat atas produk-produk elektronik dan teknologi lainnya, seperti Internet of Things.

Baca Juga: Erajaya Swasembada (ERAA) raup laba hingga Rp 612 miliar di tahun 2020

Hasan mencermati, terjadi perubahan iklim industri handset setelah pemerintah menerapkan aturan International Mobile Equipment Identity (IMEI) di bulan September 2020. Menurutnya, IMEI menciptakan peta bisnis yang lebih kondusif dan sehat karena mampu menghilangkan barang-barang black market yang berdampak pada kestabilan harga.

Sehingga pengusaha kecil-menengah, seperti dealer dan retailer, dalam jaringan perusahaan dapat menjalankan bisnis dengan lebih tenang dan stabil. "Ini berdampak pula ke peningkatan margin Erajaya, yang tentunya akan meningkatkan pendapatan laba ERAA secara keseluruhan,” ungkap dia. 

Sementara itu, pembatasan kegiatan sosial selama pandemi, termasuk dengan adanya work from home (WFH) dan school from home (SFH) turut meningkatkan kebutuhan akan perangkat pendukung. 

Mencermati kinerja ERAA sejauh ini, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengungkapkan, kinerja yang positif dari ERAA masih akan berlanjut di tahun 2021. Diperkirakan, pendapatan ERAA masih mampu meningkat 5% hingga 10% secara tahunan. Sementara laba bersihnya terkerek 20% hingga 30% dibanding tahun 2020. 

Baca Juga: Erajaya Swasembada (ERAA) Melanjutkan Ekspansi Gerai Baru

Selain upaya-upaya yang telah dilakukan ERAA sejauh ini, Chris menambahkan, langkah ERAA merambah sektor kecantikan melalui The Face Shop Indonesia diperkirakan akan berbuah di tahun 2021. Masyarakat akan kembali memerlukan produk-produk untuk menjaga penampilan seiring dengan kegiatan ekonomi yang kembali berjalan. "Seharusnya, pendapatannya di tahun ini dapat kembali meningkat," imbuh Chris, Kamis (8/4). 

Di sisi lain Hasan menegaskan, ke depan pihaknya akan terus meningkatkan shareholder value, dengan menjalankan aksi korporasi yang tepat sasaran dan memanfaatkan faktor-faktor eksternal yang membuka kesempatan baru. "Dengan inovasi dan penggunaan teknologi yang tepat untuk mendukung core business kami, serta secara jeli menangkap peluang bisnis baru, agar dapat memberikan performa yang stabil, serta peningkatan pelayanan kami di masa mendatang," katanya. 

Melihat peluang yang baik ke depan, Chris merekomendasikan buy on weakness saham ERAA di Rp 450 per saham hingga Rp 500 per saham. Adapun target harganya dipatok Rp 650 per saham. Asal tahu saja, pada perdagangan hari ini saham ERAA berada di Rp 515 per saham. Harganya naik 1,98% sepekan, akan tetapi bergerak menurun 4,28% selama sebulan terakhir. 

Baca Juga: Ekspansi jaringan ritel, Erajaya Group buka dua gerai baru di Bekasi dan Medan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×