kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja pada 2022 Diproyeksi Membaik, Simak Rekomendasi Saham Surya Semesta (SSIA)


Kamis, 07 April 2022 / 11:05 WIB
Kinerja pada 2022 Diproyeksi Membaik, Simak Rekomendasi Saham Surya Semesta (SSIA)
ILUSTRASI. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melalui anak usahanya PT Suryacipta Swadaya telah meluncurkan kawasan Subang Smartpolitan. Kinerja pada 2022 Diproyeksi Membaik, Simak Rekomendasi Saham Surya Semesta (SSIA).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tahun 2021 jadi periode yang kurang baik bagi PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Tercatat, emiten properti ini membukukan kenaikan rugi bersih sebesar 128,71% menjadi Rp 200,21 miliar. Padahal, pada 2020 rugi bersih SSIA sebesar Rp 87,54 miliar. 

Naiknya kerugian SSIA tidak terlepas dari susutnya pendapatan perseroan sepanjang 2021. Pasalnya, SSIA hanya memperoleh pendapatan sebesar Rp 2,35 triliun atau turun 20,06% dari tahun 2020 yang sebesar Rp 2,94 triliun. 

Walau catatkan kinerja yang kurang apik pada tahun 2021, analis Samuel Sekuritas, Olivia Laura, meyakini SSIA dapat memperbaiki kinerjanya di tahun ini. Hal ini tercermin dari target penjualan lahan oleh manajemen yang sebesar 80 ha pada 2022, naik 8 kali lipat dari penjualan 2021 yang hanya 10 ha.

Ia bilang, penjualan SSIA di tahun ini akan difokuskan pada lahan di Subang Smartpolitan (60 ha) serta penjualan lahan di Suryacipta City of Industry di Karawang (20 ha).

Baca Juga: Kerugian Surya Semesta (SSIA) Melonjak 128% di Tahun 2021

Sementara itu, Olivia juga meyakini pendapatan dari bisnis konstruksi yang berkontribusi 70% terhadap total pendapatan diproyeksikan naik 13.5% year on year (yoy) pada tahun ini. Selain itu, pendapatan hotel juga diproyeksikan tumbuh 62.5% yoy di tahun ini.

“Hal ini didukung oleh pemulihan bisnis pariwisata pasca pandemic Covid-19. Alhasil, pendapatan konsolidasi diproyeksi tumbuh 21.4% yoy pada tahun ini menjadi Rp 2,86 triliun, dengan bottom line berbalik positif menjadi Rp 54 miliar,” tulis Olivia dalam risetnya pada 6 April.

Pada tahun ini, Olivia menyebut SSIA telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditures (capex) sebesar Rp 500 miliar - Rp 700 miliar. Mayoritas capex ini akan digunakan untuk akuisisi dan pengembangan tanah di Subang serta renovasi dan perbaikan fasilitas hotel. Hingga saat ini, SSIA sedang mengembangkan Subang Smartpolitan fase 1 seluas 400 ha yang ditargetkan selesai tahun 2023. 

Baca Juga: Permintaan Kembali Pulih, Surya Semesta (SSIA) Memacu Proyek Smart City di Subang

Dengan potensi penjualan lahan SSIA yang dapat tumbuh 8 kali lipat sehingga membuat SSIA dapat kembali mencatatkan laba bersih membuat Olivia menilai SSIA punya outlook yang cukup baik. Selain itu, SSIA juga punya valuasi yang menarik karena saat ini diperdagangkan pada 74% discount terhadap NAV.

“Oleh karena itu, kami mempertahankan rekomendasi beli untuk SSIA dengan target harga Rp  570 per saham,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×