Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dinilai masih memiliki prospek yang menarik. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Farras Farhan optimistis AKRA dapat meningkatkan kinerja operasionalnya, namun masih mempertahankan tingkat marjin di 2022.
Farras melihat, AKRA dapat menyalurkan 2,6 juta kilo liter (kl) minyak dan 1,6 juta kl bahan kimia yang ditopang oleh peningkatan permintaan dari industri pertambangan, khususnya pabrik pengolahan (smelter).
Farras juga meyakini, dengan adanya sentimen pemulihan ekonomi, AKRA dapat membukukan penjualan lahan Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE sebesar 40 hektare (ha) pada 2022, mentranslasikan pendapatan sebanyak Rp 780 miliar.
“Seiring dengan peningkatan dari operasional ini, kami melihat AKRA dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 1,24 triliun atau setara dengan 11,6% earnings per share (EPS) growth,” tulis Farras dalam risetnya, Jumat (1/4).
Baca Juga: Rekomendasi Saham Emiten Rokok di Tengah Tekanan Kenaikan Tarif Cukai
Sebagai gambaran, emiten penyalur bahan bakar minyak (BBM) ini mencetak laba bersih Rp 1,11 triliun sepanjang 2021 atau naik 20,23% dari realisasi laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp 924,91 miliar.
Kenaikan laba bersih ini dibarengi dengan kenaikan topline, dimana pendapatan AKRA selama tahun 2021 tumbuh 45% secara tahunan atau year-on-year (yoy) mencapai Rp 25,70 triliun.
Secara kuartalan, AKRA membukukan pendapatan senilai Rp 8,5 triliun pada kuartal keempat 2021, meningkat 119,5% secara tahunan dan 29,3% secara kuartalan.
Farras menyebut, peningkatan signifikan pada pendapatan ini didorong oleh peningkatan pada segmen distribusi minyak yang naik 133,7% secara tahunan dan 27,9% secara kuartalan menjadi Rp 6,3 triliun dan segmen perdagangan kimia yang naik 105,3% secara tahunan dan 39,3% secara kuartalan menjadi Rp 1,6 triliun.
Menurut Farras, peningkatan signifikan pada kedua segmen ini dapat diatribusikan kepada peningkatan harga komoditas yang memacu aktivitas perusahaan pertambangan, yang membutuhkan distribusi BBM untuk menjalankan operasi usaha.
Baca Juga: Kinerja Membaik, Simak Rekomendasi Saham Penghuni Indeks LQ45 dari Analis Berikut
Segmen kimia sendiri juga terbantu akibat dari peningkatan harga komoditas karena adanya permintaan yang besar dari smelter pertambangan akan bahan-bahan kimia seperti caustic soda.
Samuel Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi beli saham AKRA dengan target harga Rp 1.040. salah satu risiko dari rekomendasi ini adalah memburuknya iklim investasi.
Sebelumnya, dalam paparan kinerja tahunan yang digelar Samuel Sekuritas Indonesia pada 22 Maret 2022, Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo optimistis segmen bisnis penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia akan tumbuh tahun ini.
Salah satu pendorongnya adalah banyaknya pabrik pengolahan (smelter) yang berproduksi sebagai buah dari kesuksesan program hilirisasi mineral yang digelar pemerintah.
Di sisi lain, permintaan BBM dan kimia juga didorong oleh geliat sektor pertambangan. “Segmen BBM juga tetap akan tumbuh melihat pertambangan mineral seperti emas, tembaga, nikel, bauksit, juga meningkat. Ini meningkatkan permintaan terhadap BBM,” terang Haryanto.
Lebih lanjut, produksi batubara di Indonesia diperkirakan semakin meningkat seiring isu geopolitik antara Ukraina dan Rusia yang mendorong harga dan volume produksi. Terlebih, harga crude palm oil (CPO) di pasar domestik dan internasional juga mendorong peningkatan konsumsi energi dan berbagai bahan kimia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News