Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana TRIM Dana Tetap 2 milik Trimegah Asset Management kinerjanya mengungguli rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap. Aset yang menyokong kinerja reksadana ini berasal dari obligasi korporasi.
Berdasarkan data Infovesta Utama, hingga Agustus 2021, rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap yang tercermin dalam Infovesta 90 Fixed Income Fund Index tumbuh 2,97% secara year to date (ytd). Sementara, berdasarkan fund fact sheet (FFS) per Agustus 2021, kinerja TRIM Dana Tetap 2 berhasil tumbuh 4,01% ytd.
Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha mengatakan, mayoritas isi portofolio reksadana Head of Fixed Income Trimegah Asset Darma Yudha adalah obligasi korporasi. Obligasi korporasi yang jadi pilihan dari sektor yang resilient atawa tahan banting di tengah pandemi Covid-19.
Berdasarkan FFS, obligasi korporasi yang mengisi aset reksadana TRIM Dana Tetap 2, diantaranya Obligasi BKLJT I Barito Pacific Thp I Tahun 2019 Seri A, Obligasi BKLJT II INDOSAT Tahap II Tahun 2017 Seri E, Obligasi BKLJT III Summarecon Agung Thp II Thn 2019 SR A, dan Obligasi BKLJT Indonesia Eximbank III Thp IV Thn 2017 SR E.
Baca Juga: Reksadana pendapatan tetap diramal bakal jadi reksadana dengan kinerja terkinclong
Reksadana ini juga mengalokasikan sekitar 15% obligasi pemerintah di reksadana TRIM Dana Tetap 2. Obligasi pemerintah dipilih untuk menjaga likuiditas dan dikelola serang aktif. Kinerja reksadana TRIM Dana Tetap 2 makin tersokong karena terjadi rally di pasar obligasi pemerintah setelah adanya kesepakatan burden sharing.
"Kami sempat memanfaatkan volatilitas yield SUN ketika burdern sharing membuat pasar obligasi pemerintah semakin atraktif," kata Yudha, Jumat (3/9).
Ketika pasar obligasi pemerintah bullish dan yield cenderung bergerak turun, Yudha akan fokus mengoleksi obligasi pemerintah tenor lebih panjang.
Yudha optimistis kinerja reksadana pendapatan tetap masih mampu untuk mencetak pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun meski sentimen tapering off Amerika Serikat menghantui pasar obligasi.
Menurut Yudha, kondisi fundamental dalam negeri saat ini akan lebih kuat menghadapi dampak tapering off. Fundamental yang kuat juga didukung oleh kenaikan harga komoditas. Hingga akhir tahun Yudha memproyeksikan kinerja reksadana pendapatan tetap berpotensi tumbuh ke 6,5%-7,5%.
Selanjutnya: Reksadana Sucorinvest Stable Fund andalkan obligasi korporasi untuk mengerek kinerja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
