kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana Sucorinvest Stable Fund andalkan obligasi korporasi untuk mengerek kinerja


Minggu, 05 September 2021 / 17:01 WIB
Reksadana Sucorinvest Stable Fund andalkan obligasi korporasi untuk mengerek kinerja
ILUSTRASI. Reksadana Sucorinvest Stable Fund mengandalkan obligasi korporasi untuk mengerek kinerja.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana jenis pendapatan tetap berkinerja paling unggul dibandingkan jenis reksadana lain. Aset obligasi korporasi jadi penyokong kinerja reksadana yang memiliki underlying asset surat utang ini. 

Berdasarkan data Infovesta Utama, hingga Agustus 2021, rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap yang tercermin dalam Infovesta 90 Fixed Income Fund Index tumbuh 2,97% secara year to date (ytd). 

Salah satu reksadana pendapatan tetap yang berhasil berkinerja lebih tinggi dari rata-rata kinerja adalah eksadana Sucorinvest Stable Fund milik Sucorinvest Asset Management. Tercatat secara ytd hingga akhir Agustus, kinerja reksadana tersebut tumbuh 6,35%. 

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengatakan, kinerja reksadana Sucorinvest Stable Fund tersokong dari mayoritas aset terdiri dari obligasi korporasi. Jika dibandingkan, Dimas mengatakan kinerja obligasi korporasi lebih unggul karena pergerakan harganya obliagsi korportasi tidak tinggi voaltilitasnya seperti obligasi pemerintah. 

Baca Juga: Prospek reksadana saham dinilai tetap menarik, begini kata analis

Hingga, Jumat (3/9) kinerja obligasi korporasi yang tercermin dalam INDOBeX Corporate Total Return naik 7,31% ytd. Sementara, kinerja obligasi pemerinath yang tercermin dalam INDOeX Government Total Return naik lebih rendah di 4,10%. 

Fokus reksadana Sucorinvest Stable Fund pada obligasi korporasi akan terus Dimas lakukan. "Akan sangat sedikit kesempatan reksadana Sucorinvest Stable Fund untuk memilih obligasi pemerintah karena strategi reksadana ini bertujuan untuk memberikan kinerja yang terukur," kata Dimas, Jumat (3/9). 

Obligasi korporasi yang dikoleksi reksadana Sucorinvest Stable Fund saat ini banyak berasal dari sektor industri dasar, pertambangan, serta perbankan. 

Namun, Dimas mengatakan, dalam meracik portofolio reksadana ini, faktor sektor tidak menjadi yang utama untuk dipertimbangkan. Menurut Dimas, yang terpenting adalah penerbit obligasi korporasi memiliki arus kas yang kuat sehingga potensi gagal bayar bisa diminimalisir. 

Sementara itu,  saat ini pasar keuangan sedang mencemaskan aksi tapering off Amerika Serikat (AS) yang berpotensi membuat kinerja menurun. Namun, Dimas optimistis dengan fundamental ekonomi Indonesia yang lebih kuat dibanding pengalaman tapering off AS di 2013, maka funamental korporasi juga akan lebih stabil menghapai tantangan tapering off di tahun ini. 

Alhasil, Dimas memproyeksikan, kinerja reksadana pendapatan tetap di sepanjang tahun ini berpotensi tumbuh hingga 7%-7,5%. Namun, dengan asumsi, pergerakan harga pasar obligasi bisa tetap stabil.

Selanjutnya: Reksadana pendapatan tetap diramal bakal jadi reksadana dengan kinerja terkinclong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×