kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Moncer di Semester I-2022, Intip Rekomendasinya AKRA dan MEDC


Senin, 05 September 2022 / 07:35 WIB
Kinerja Moncer di Semester I-2022, Intip Rekomendasinya AKRA dan MEDC


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten dari sektor minyak dan gas (migas) mencatatkan pertumbuhan kinerja di semester pertama 2022. Kenaikan ini umumnya ditopang dari kenaikan harga kedua komoditas itu. 

Salah satu emiten minyak yang berhasil mencetak pertumbuhan kinerja ada PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), yang mengantongi pendapatan senilai Rp 22,10 triliun di semester pertama 2022 atau melejit 106,50% dan laba bersih Rp 955,61 miliar atau naik 73,59% secara tahunan. 

Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan menilai, kenaikan kinerja AKRA sepanjang semester satu ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan penyaluran BBM yang meningkat. "Pertumbuhan kinerja juga ditopang dari pertumbuhan penjualan bahan kimia. Adapun kedua lini tersebut mampus mencetak kenaikan volume dan average selling price (ASP)," ujar Farras kepada Kontan.co.id belum lama ini. 

Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Ditunjuk Kembali Sebagai Distributor BBM Bersubsidi

Farras memperkirakan AKRA mampu meningkatkan volume distribusi migasnya menjadi 2,9 juta kilo liter (KL) atau naik 19% secara tahunan pada 2022. Dia juga memproyeksikan volume distribusi bahan kimia AKRA naik hingga 17% tahunan atau 1,7 juta KL. 

Prospek AKRA juga ditunjang oleh Kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik. Dia memperkirakan AKRA akan mampu menjual sebanyak 40 hektare (ha) lahan JIIPE pada tahun penuh 2022. 

Adapun Samuel Sekuritas meningkatkan proyeksi laba bersih AKRA di 2022 menjadi Rp 1,6 triliun atau naik 11,7%, merefleksikan pertumbuhan earnings per share (EPS) hingga 46,8%.

Teranyar, Farras merevisi proyeksi harga minyak dunia untuk tahun 2022 dan 2023 menjadi US$ 96.06 per barel dan US$ 86.1 per barel. Hal ini menimbang keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi minyak dan turunnya persediaan minyak di Amerika Serikat (AS)

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Medco Energi (MEDC) di Tengah Kenaikan Harga Minyak

Selain itu, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang semester pertama 2022. MEDC membukukan laba bersih senilai US$ 270 juta atau tumbuh 480% secara tahunan. 

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan naiknya pendapatan, dimana MEDC membukukan pendapatan senilai US$ 1,14 miliar. Angka ini naik 80,32% dari pendapatan di semester pertama 2021 yang hanya US$ 636,29 juta.

Dalam risetnya, Farras memperkirakan harga jual rata-rata alias ASP MEDC akan bergerak sejalan dengan harga minyak global. Dia meyakini performa MEDC ke depan masih cukup baik.

Baca Juga: Harga Saham Ini Bisa Naik Lagi Kendati Sudah Terbang Tinggi

"Ini didukung salah satunya oleh skema take-or-pay yang diterapkan MEDC dalam kontrak penjualannya (yang rata-rata berdurasi 3 tahun sampai 4 tahun) yang akan menjamin performa MEDC setidaknya hingga 2024,” tulis Farras dalam risetnya, Senin (29/8). 

Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy saham MEDC dengan target harga yang lebih tinggi dari sebelumnya Rp 780 per saham menjadi Rp 1.200 per saham. Sementara, Farras menyematkan beli AKRA dengan menaikkan target harga Rp 1.500 per saham dari Rp 1.350 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×