kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,84   -10,68   -1.14%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) tertekan, ini saran analis


Selasa, 27 Oktober 2020 / 10:50 WIB
Kinerja Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) tertekan, ini saran analis
ILUSTRASI. Rumah Sakit Mitra Keluarga


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejak Januari hingga akhir September 2020, emiten pengelola rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) mencatatkan penurunan top line dan bottom line.

Pendapatan emiten dengan kode MIKA itu terkikis 2,52% year on year (yoy) menjadi Rp 2,32 triliun dari sebelumnya Rp 2,38 triliun. Penurunan pendapatan turut memangkas laba bersih yang dapat diatibusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 525,44 miliar. Jumlah ini turun 1,19% yoy dari sebelumnya Rp 531,79 miliar.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengungkapkan, kinerja MIKA tertekan karena masyarakat yang cenderung khawatir mengunjungi rumah sakit selama pandemi Covid-19.

"Hal ini terlihat jelas dari penurunan segmen rawat jalan, seperti penurunan penjualan obat dan perlengkapan medis, serta penurunan registrasi yang cukup signifikan," jelasnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (26/10).

Baca Juga: Kunjungan pasien pulih, kinerja Mitra Keluarga (MIKA) masih tertekan di kuartal III

Mengutip dari laporan keuangan MIKA yang tidak diaudit, kontribusi pendapatan rawat jalan memang menurun 10,19% yoy, dari Rp 906,58 triliun menjadi Rp 814,2 triliun.

Lebih rincinya, kontribusi rawat jalan tertekan karena pendapatan dari sisi obat dan perlengkapan medisnya menurun 20,86% yoy menjadi Rp 332,3 miliar.

Jasa tenaga ahli rawat jalan juga turun18,81% yoy menjadi Rp 129,27 miliar. Adapun sisi registrasi rawat jalan tercatat juga menurun 16,88% yoy menjadi Rp 48,54 miliar. Hanya layanan penunjang medis rawat jalan yang masih bertumbuh menjadi Rp 304,09 miliar dari sebelumnya Rp 269,06 miliar.

Oleh karenanya, lanjut Okie, pihak MIKA perlu  mengkaji langkah efisiensi dari segi operasional mengingat dalam waktu dekat kunjungan rawat jalan masih berpotensi terdampak Covid-19.

Di sisi lain, Okie melihat segmen rawat inap bisa menjadi penopang agar kinerja MIKA tidak turun lebih dalam lagi. Asal tahu saja, secara tahunan kontribusi pendapatan dari rawat inap masih mampu bertumbuh 1,35% yoy menjadi Rp 1,5 triliun dari sebelumnya Rp 1,48 triliun. Apalagi untuk saat ini, MIKA juga melayani tempat tidur rawat inap untuk pasien Covid-19.

Baca Juga: Dua emiten rumah sakit, HEAL dan SAME cari dana segar di bursa, bagaimana prospeknya?

Melihat kondisi saat ini, Okie merekomendasikan buy saham MIKA dengan target harga Rp 3.150. Proyeksi PER 51,5 kali, saat ini MIKA diperdagangkan pada 52,41 kali," imbuhnya.

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya melihat kinerja MIKA di kuartal IV 2020 kurang lebih akan sama dengan kuartal III 2020




TERBARU

[X]
×