kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.978.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.435   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.736   -94,43   -1,21%
  • KOMPAS100 1.079   -10,72   -0,98%
  • LQ45 789   -8,41   -1,06%
  • ISSI 262   -2,74   -1,04%
  • IDX30 409   -4,48   -1,08%
  • IDXHIDIV20 475   -5,51   -1,15%
  • IDX80 119   -1,13   -0,94%
  • IDXV30 129   -0,75   -0,58%
  • IDXQ30 132   -1,48   -1,11%

Kinerja Menurun pada Semester I-2025, Cek Rekomendasi Saham Telkom Indonesia (TLKM)


Selasa, 02 September 2025 / 05:05 WIB
Kinerja Menurun pada Semester I-2025, Cek Rekomendasi Saham Telkom Indonesia (TLKM)
ILUSTRASI. TLKM membukukan pendapatan sebesar Rp 73 triliun pada semester I – 2025, turun 3,0% secara tahunan (YoY). Sedangkan laba bersih Rp 10,97 triliun. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/26/08/2025


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mencatat penurunan kinerja pada semester I – 2025. Strategi transformasi bisnis yang berfokus pada keunggulan operasional dan layanan diyakini mampu meningkatkan kinerja pada semester II – 2025. 

TLKM membukukan pendapatan sebesar Rp 73 triliun pada semester I – 2025, turun 3,0% secara tahunan (YoY). Sedangkan laba bersih TLKM tercatat sebesar Rp 10,97 triliun, turun sebesar 6,68% secara tahunan.  

Kontraksi pendapatan TLKM sebagian besar didorong oleh penurunan segmen data & internet, yang turun 6,5% YoY menjadi Rp 42,5 triliun. Segmen SMS, telepon tetap & seluler juga mencatat penurunan sebesar 7,3% YoY menjadi Rp 4,8 triliun. Ini didorong oleh transisi berkelanjutan menuju aplikasi data dan pesan over-the-top (OTT). 

Baca Juga: Telkom (TLKM) Incar Kontribusi Segmen B2B Mencapai 30% dalam Lima Tahun

“Kontraksi ini disebabkan oleh perlambatan konsumsi yang berkelanjutan, sejalan dengan penurunan pendapatan rata-rata per pengguna alias Average Revenue Per User (ARPU) Telkomsel,” ujar Leonardo Lijuwardi, Analis NH Korindo Sekuritas dalam risetnya 22 Agustus 2025. 

Meski begitu, IndiHome mencatat pertumbuhan 2,2% YoY menjadi Rp 13,2 triliun pada semester pertama 2025. Pertumbuhan ini dicapai ditengah lanskap pasar ISP (internet service provider) yang ketat dan kompetitif. Namun, ARPU Indihome turun 3,1% secara kuartalan (QoQ) menjadi Rp 216.900 pada triwulan II – 2025. 

Koreksi ARPU terutama disebabkan oleh meningkatnya sensitivitas harga. TLKM mengatasi hal ini melalui strategi penetapan harga dan bundling yang lebih fleksibel. Ke depannya, TLKM tetap berkomitmen untuk memperbarui paket IndiHome secara nasional dan menyederhanakan penawaran produknya. 

Lalu, segmen interkoneksi tumbuh 2,4% YoY menjadi Rp 5 triliun. Ini didukung oleh traffic internasional yang lebih tinggi. Segmen lainnya (jaringan dan layanan telekomunikasi lainnya) mencatat pertumbuhan 9,8% YoY menjadi Rp7,5 triliun, terutama didorong oleh ekspansi bisnis satelit. 

“Meskipun bisnis non-inti TLKM mengalami pertumbuhan, kinerja ini masih belum cukup untuk mengimbangi pelemahan di segmen data & internet, yang terus tertekan oleh tren perlambatan konsumsi,” terang Leonardo. 

Leonardo menilai strategi transformasi bisnis baru TLKM yang berfokus pada keunggulan operasional & layanan, perampingan, membuka nilai, dan pergeseran modus operandi, terbilang menarik. Hal ini mengingat reputasi perusahaan yang telah lama dikenal karena kekakuan dan birokrasinya. 

 

“Strategi dan tim manajemen yang baru tampaknya telah diterima dengan baik oleh pasar. Sebagaimana dibuktikan oleh arus masuk modal asing bersih yang kuat selama tiga bulan terakhir,” kata Leonardo. 

Gani, Equity Research Analyst OCBC Sekuritas menilai kinerja TLKM di semester II diharapkan lebih baik dibanding dari semester I. Ini didorong dari efisiensi dan kompetisi di antara operator yang sudah semakin membaik.

Sentimen yang perlu diperhatikan untuk mencermati kinerja TLKM pada semester II antara lain pemotongan suku bunga Bank Indonesia, kompetisi, dan upaya TLKM dalam mengoptimalkan aset seperti aset fiber dan data center. 

“Daya beli mungkin belum pulih sepenuhnya,” ujar Gani kepada Kontan, Senin (1/9). 

NH Korindo Sekuritas memproyeksikan pendapatan dan laba TLKM tahun 2025 masing – masing mencapai Rp 150,87 triliun dan Rp 23,28 triliun. Tahun 2024, TLKM membukukan pendapatan Rp 149,96 triliun dan laba bersih Rp 23,64 triliun. 

Leonardo merekomendasikan Hold saham TLKM dengan target harga Rp 3.400 per saham. Sedangkan Gani merekomendasikan Buy dengan target harga Rp 3.300 per saham.

Selanjutnya: Investor Masih Ragu, Indeks Kembali Tersungkur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×