kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja mentereng, ini rekomendasi saham Wika Gedung dan Wika Beton


Senin, 16 Juli 2018 / 23:08 WIB
Kinerja mentereng, ini rekomendasi saham Wika Gedung dan Wika Beton
ILUSTRASI. Wika Gedung


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) dan PT Wijaya Karya Bangunan Tbk (WEGE) optimistis menatap tahun 2018 ini. Hal ini terlihat dari sejumlah kontrak kerja yang telah diterima oleh dua emiten tersebut pada akhir Juni.

WTON pada akhir Juni 2018 mengantongi order book alias kontrak dihadapi Rp 8,45 triliun atau 65% dari total target tahun ini sebesar Rp 12,99 triliun. "Dari angka ini, WTON optimis dapat meraih target di akhir tahun," jelas Sekretaris Perusahaan WTON Yuherni Sisdwi Rachmiyati dalam siaran pers, Minggu (15/7).

Yuherni bilang, beberapa proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru hingga Juni 2018 ini masih didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 65,03%, disusul proyek di sektor energi sebesar 26,32%, kemudian sisanya berasal dari sektor properti, industri, dan pertambangan masing-masing menyumbang sebesar 4,72%, 3,54% dan 0,39%.

Proyek-proyek tersebut di antaranya adalah Proyek Dermaga Kijing-Mempawah, Tol Kunciran-Cengkareng, Dermaga KBN-Marunda, PLTGU Tambak Lorok, Jembatan Sungai Tondano, Loan Toll Manado-Bitung dan lainnya.

Sementara itu, WEGE telah membukukan order book alias kontrak dihadapi pada akhir Juni lalu sebesar Rp 11,77 triliun. Pencapaian order book itu setara 70,9% dari target sepanjang tahun ini senilai Rp 16,6 triliun.

Perolehan ini belum termasuk rencana perolehan kontrak baru senilai Rp 2,6 triliun di bulan Juli ini. “Kami yakin kontrak proyek tersebut akan kami peroleh karena penawaran kami yang terendah, ujar Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo dalam siaran pers, Minggu (15/7).

WEGE menargetkan pada tahun 2018 akan memperoleh kontrak dihadapi sebesar Rp 16,59 triliun atau naik sebesar 28,2% dari realisasi tahun 2017. Total kontrak dihadapi ini terdiri dari target kontrak baru tahun 2018 sebesar Rp7,83 triliun dan carry over tahun 2017 sebesar Rp8,76 triliun. “Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2018 direncanakan berasal dari Pemerintah: 30%, BUMN: 30% dan Swasta: 40%,” kata Nariman.

Analis Binartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, prospek kinerja dua anak usaha BUMN ini cukup menjanjikan di tahun ini. "WTON misalnya, selain memiliki proyek dari WIKA, mereka juga mendapat proyek lain dari swasta sehingga itu bisa membantu meningkatkan kinerjanya hingga akhir tahun ini," kata dia, Senin (16/7).

Sementara untuk WEGE, Nafan juga bilang bahwa emiten tersebut juga memiliki banyak proyek seperti pembangunan gedung rumah sakit, sekolah dan mendukung proyek infrastruktur pemerintah sehingga bisa membantu meningkatkan kinerja di tahun 2018 ini.

Dari segi harga saham, Nafan bilang meski harga saham dua anak WIKA ini lagi turun, valuasi sahamnya sudah cukup murah. "Misalnya PER WTON saat ini sudah turun 14,20 kali dan WEGE 6,5 kali sehingga bisa dilakukan akumulasi beli," jelasnya.

Ia menargetkan harga saham WTON boleh dibeli di jangka menengah dengan target harga untuk akhir tahun diharapkan menembus level Rp 770 per saham. Sementara itu, WEGE boleh dibeli dengan target harga hingga akhir tahun di level Rp 320 per saham.

Pada akhir perdagangan hari ini (16/7), harga saham WTON turun 1,05% ke level Rp 376 per saham. Sementara itu, harga saham WEGE naik 1,98% ke level 206 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×