Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Pendapatan lembaga penjamin kliring Identrust Security International (ISI) Clearing meningkat tajam tahun ini walau secara keseluruhan masih dalam posisi rugi.
Menurut Nursalam Direktur Operasional ISI salah satu bukti hasil kinerja yang baik, diperlihatkan dari prestasi ISI beserta Bursa Komoditas Derivatif Indonesia (BKDI) dalam penyerahan fisik barang komoditas yang ditransaksikan di Bursa. "Sampai akhir September ini, kami sudah menjalankan 10 kali penyerahan fisik, yaitu 9 kali penyerahan untuk emas dan satu kali penyerahan Crude Palm Oil (CPO) di Dubai," tutur Nursalam, Jumat (14/10). Hal ini mengartikan peningkatan jumlah partisipan yang bertransaksi di BKDI dan kepercayaan pelaku pasar terhadap BKDI dan ISI Clearing.
Padahal, kata Nursalam pada tahun 2010, jumlah total penyerahan hanya 2 kali. Peningkatan terjadinya penyerahan fisik seiring dengan peningkatan kinerja transaksi di BKDI. Tapi seharusnya, menurut Nursalam, jika investor memutuskan bermain di Bursa berjangka, maka seharusnya tidak perlu adanya penyerahan fisik, tapi hanya berupa settlement.
"Hanya saja, dengan bisa menyediakan fasilitas penyerahan fisik kepada investor, ISI Clearing bersama BKDI bisa membuktikan "financial Integritas\' kami," tutur Nursalam. Bisa membuktikan pada nasabah tidak ada kegagalan penyerahan atau wan prestasi sampai saat ini, lanjutnya.
ISI Clearing mendapatkan pendapatannya dari fee transaksi atau bunga bank. Untuk saat ini, ISI Clearing masih menjadi penjamin kliring bagi BKDI dan tahun depan belum ada rencana ekspansi kliring dengan perusahaan lain."Namun jika ada penawaran kerjasama, ISI Clearing masih membuka lebar peluang untuk itu," kata Nursalam.
Sebagai catatan, saat ini lembaga ISI Clearing, melayani tiga transaksi perdagangan yaitu transaksi CPO yang menggunakan POB dari Dumai dan Belawan, kontrak Gold dan Kontrak Penyaluran Amanat Luar Negeri (PALN) bersama BKDI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News