kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Medco Energi Moncer, Analis Kompak Rekomendasikan Beli Saham MEDC


Rabu, 24 Agustus 2022 / 07:15 WIB
Kinerja Medco Energi Moncer, Analis Kompak Rekomendasikan Beli Saham MEDC


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berhasil membukukan kinerja ciamik sepanjang semester pertama 2022. Emiten yang bergerak di bidang minyak dan gas (migas) ini membukukan laba bersih senilai US$ 270 juta. Realisasi ini naik 480% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 46,48 juta.

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan naiknya pendapatan, dimana MEDC membukukan pendapatan senilai US$ 1,14 miliar. Angka ini naik 80,32% dari pendapatan di semester pertama 2021 yang hanya US$ 636,29 juta

Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan mengatakan, laba MEDC di paruh pertama 2022 jauh di atas ekspektasi BRI Danareksa dan konsensus. Ke depan, Hasan memperkirakan MEDC akan mampu mempertahankan kinerja yang solid di sisa tahun 2022.

Hal ini karena mayoritas pendapatan MEDC saat ini disumbangkan oleh penjualan gas, yang berkontribusi sekitar 55%.

Baca Juga: Beberapa Harga Saham Emiten Asuransi Menguat, Berikut Rekomendasi Analis

“Kami mempertahankan rekomendasi beli saham MEDC dengan target harga Rp 850,” terang Hasan, Selasa (23/8).

Dalam risetnya tertanggal 12 Juli 2022, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Juan Harahap meningkatkan rating sektor migas Indonesia menjadi overweight dari sebelumnya netral. Rating ini didasarkan pada prospek pasokan yang ketat seiring rendahnya produksi, pertumbuhan pasokan yang terbatas di pihak OPEC, dan potensi permintaan yang lebih tinggi di China.

Di sektor migas, Mirae Asset memilih saham MEDC sebagai pilihan utama. Juan melihat potensi pertumbuhan pendapatan MEDC dari kenaikan harga minyak, serta diversifikasi pendapatan melalui bisnis kelistrikan dan komoditas mineral yang dipunya MEDC.

Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan beli saham MEDC dengan target harga Rp 870. Namun, risiko terhadap rekomendasi ini diantaranya harga minyak mentah yang lebih rendah dari perkiraan dan perubahan regulasi.

Sebagai gambaran, naiknya kinerja MEDC sebagai dampak dari peningkatan kinerja operasional, baik volume minyak, gas dan tembaga yang lebih tinggi dan juga harga komoditas yang membaik.

Roberto Lorato, CEO Medco Energi mengatakan, di segmen migas, produksi minyak dan gas MEDC mencapai 153 milion barrel oil of equivalent per day (mboepd), naik 63% secara year-on-year (yoy) termasuk kontribusi Corridor sejak Maret 2022.

Biaya produksi sebesar US$ 6,5 per barrel oil equivalent (boe) dan produksi pro forma (mengasumsikan Corridor dikonsolidasi sejak 1 Januari 2022) sebesar 181 mboepd. Adapun harga minyak rata-rata untuk semester pertama adalah US$ 104,4 per barel, dan harga jual rata-rata tertimbang gas adalah US$ 7,7 per million british thermal unit (mmbtu)

Adapun belanja modal alias capital expenditure (capex) yang digelontorkan di bisnis migas sebesar  uS$ 102 juta, terutama untuk pengembangan beberapa proyek pembangunan di PSC South Natuna Sea Block B. Lapangan Hiu mulai beroperasi pada Juni 2022, gas pertama di Proyek Extension Belida diharapkan pada kuartal keempat 2022 dan minyak pertama di lapangan Forel dan gas di lapangan Bronang diharapkan pada kuartal keempat 2023.

Baca Juga: Penjualan Diproyeksi Pulih, Simak Rekomendasi Saham Indocement (INTP)

Di bidang kelistrikan, Medco Power menghasilkan penjualan sebesar 1.962 gigawatt hour (GWh), dengan 22% dari sumber energi terbarukan.

Penjualan listrik meningkat 45% secara yoy, dengan kontribusi dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap   (PLTGU) Riau 275 megawatt MW yang mulai beroperasi pada Februari 2022 dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Sumbawa 26 megawatt peak (MWp) yang mulai beroperasi pada Juni 2022.

“Pada kuartal kedua ini, proyek pertama kami di Natuna dan proyek PV pertama kami di Sumbawa telah mulai beroperasi dan kedua proyek tersebut akan berkontribusi pada kinerja paruh kedua” terang Roberto, Selasa (23/8)

Ke depan, Medco Power terus melanjutkan pengembangan proyek terbarukan di Ijen, pengembangan panas bumi 30 megawatt (MW) dan proyek Solar PV Bali 2x25 MWp.

Di segmen pertambangan mineral, anak usaha MEDC yakni Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) melaporkan produksi tembaga sebesar 209 juta pon (Mlbs), naik 103% secara ypy. AMNT memproduksi emas 351 ribu ons (Koz), naik 538% yoy, mengikuti peningkatan operasi Fase 7. Harga realisasi tembaga adalah US$ 4,46 per pon.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×