kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Masih Turun, Simak Rekomendasi Saham WTON Berikut Ini


Kamis, 30 November 2023 / 17:46 WIB
Kinerja Masih Turun, Simak Rekomendasi Saham WTON Berikut Ini
ILUSTRASI. Pekerja memeriksa kualitas bantalan rel (slab track) di Pabrik Slab Track PT WIKA Beton, Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/wsj.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) alias Wika Beton membukukan laba bersih sebesar Rp 29,598 miliar hingga kuartal III 2023. Angka tersebut turun 66,9% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 89,207 miliar.

Pendapatan usaha WTON juga turun 18,6% ke Rp 2,98 triliun hingga kuartal III 2023. Sebelumnya, pendapatan usaha WTON pada periode sama tahun lalu sebesar Rp 3,66 triliun.

Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko WTON, Ahmad Fadli Kertajaya mengatakan, penurunan tersebut seiring dengan perolehan kontrak Perseroan yang baru diraih di kuartal III dan kuartal IV 2023.

“Sementara, pada tahun lalu, Perseroan sudah mendapatkan kontrak yang lebih banyak sejak semester I 2022. Akibatnya, ada penurunan laba bersih yang tajam di periode tahun ini,” ujarnya dalam Public Expose WTON, Kamis (30/11). 

Baca Juga: Kinerja Masih Turun, Simak Rekomendasi Saham LPPF

Sampai bulan Oktober 2023, WTON telah memperoleh kontrak baru Rp 5,56 triliun. WTON pun optimistis bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik di tahun 2023.

“Kami memprediksi, perolehan kontrak baru sampai akhir tahun 2023 bisa sama atau lebih sedikit dari kontrak baru tahun 2022,” tuturnya.

Sebagai gambaran, nilai kontrak baru WTON hingga bulan Oktober 2023 sebesar Rp 5,65 triliun. Target nilai kontrak baru WTON di akhir tahun 2023 pun tak akan berbeda jauh dari tahun 2022. 

Sementara, perolehan kontrak baru WTON per Desember tahun 2022 tercatat Rp 7,01 triliun.

“Atau nilai kontrak baru bisa di atas Rp 7 triliun di tahun 2024,” paparnya.

Pengamat pasar modal dan founder WH Project, William Hartanto melihat, secara teknikal, MACD bearish divergence, di mana candle di bawah MA5 (strong bearish) dan Stochastic oversold.

Baca Juga: Begini Outlook Batubara Tahun Depan Menurut Indo Tambangraya Megah (ITMG)

“Pergerakan ada di level support Rp 124 per saham dan resistance Rp 140 per saham. Rekomendasi hold, karena pergerakan berpotensi menuju support,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (30/11).

Sementara, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana masih merekomendasikan wait and see untuk WTON. 

“Pergerakan berada di level support Rp 128 per saham dan resistance Rp 133 per saham,” tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×