kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Malindo Feedmill sepanjang tahun 2020 menurun, ini penyebabnya


Selasa, 13 April 2021 / 08:30 WIB
Kinerja Malindo Feedmill sepanjang tahun 2020 menurun, ini penyebabnya


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pakan ternak PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mengalami penurunan kinerja pada tahun 2020 seiring dengan redupnya permintaan di sejumlah segmen bisnis perusahaan tersebut.

Sebagai informasi, pendapatan MAIN terperosok 6% (yoy) menjadi Rp 7 triliun pada akhir tahun 2020. Di periode yang sama, MAIN harus menderita rugi bersih sebesar Rp 38,83 miliar, padahal di tahun 2019 lalu emiten ini meraih laba bersih Rp 152,48 miliar.

Direktur Malindo Feedmill Lau Joo Hwa menyampaikan, tahun 2020 merupakan periode yang menantang bagi sebagian besar industri, termasuk industri pakan ternak yang digeluti oleh MAIN. Seiring adanya pandemi Covid-19, beberapa negara harus melakukan karantina wilayah (lockdown) sehingga mengurangi permintaan sejumlah produk-produk yang dihasilkan MAIN.

Asal tahu saja, MAIN mengelola bisnis secara terintegrasi, mulai dari ternak dan pembibitan (breeding) ayam di sektor upstream, peternakan komersial di sektor midstream, hingga pengolahan makanan di sektor downstream.

Baca Juga: Konsumsi daging berpotensi naik saat Ramadan, ini kata Mailindo dan Widodo Makmur

Bila ditelusuri, sebagian segmen bisnis MAIN memang mengalami penurunan pendapatan secara akumulasi pada tahun 2020. Namun, di sisi lain, terdapat sinyal pemulihan kinerja yang terlihat pada kuartal IV-2020.

Misalnya, pendapatan segmen pakan ternak (feedmill) MAIN tergerus 9% (yoy) menjadi Rp 4,21 triliun sepanjang tahun 2020. Khusus di kuartal IV-2020, pendapatan segmen tersebut tumbuh 5% (yoy) menjadi Rp 1,12 triliun.

Kemudian, pendapatan dari segmen pembibitan (breeder) MAIN secara akumulatif turun 9% (yoy) menjadi Rp 1,30 triliun pada tahun 2020. Khusus di kuartal IV-2020, pendapatan segmen breeder melonjak 24% (yoy) menjadi Rp 426 miliar.

Sebaliknya, MAIN masih sanggup membukukan kenaikan pendapatan dari segmen ayam pedaging (broiler) sebesar 4% (yoy) menjadi Rp 1,28 triliun pada tahun 2020. Pendapatan segmen tersebut juga menanjak 19% (yoy) menjadi Rp 390 miliar khusus di kuartal IV-2020.

 

Demikian pula dengan pendapatan dari segmen bisnis makanan (food) MAIN yang tumbuh 23% (yoy) secara akumulatif menjadi Rp 190 miliar di tahun 2020. Sedangkan di kuartal IV-2020, pendapatan dari segmen tersebut naik 12% (yoy) menjadi Rp 46 miliar.

Lau Joo Hwa mengatakan, pada dasarnya permintaan konsumen terhadap daging ayam sudah mulai membaik semenjak akhir tahun lalu. Hal ini didukung pula oleh pemasaran produk daging melalui internet dan media sosial.

“Di tengah pandemi dan tekanan ekonomi, masyarakat juga lebih cenderung mengkonsumsi daging berprotein tinggi dengan harga lebih murah,” imbuh dia dalam acara Mailindo Earnings Call secara virtual, Senin (12/4).

Berdasarkan data dari presentasi MAIN, ayam pedaging memiliki kandungan protein sebesar 18,5% dan dihargai rata-rata sebanyak Rp 35.000 per kilogram. Angka ini jelas lebih murah ketimbang daging sapi yang harga rata-ratanya mencapai Rp 190.000 per kilogram dengan kandungan protein 20%.

Ada pula susu segar yang memiliki harga rata-rata sebesar Rp 25.000 per kilogram, namun kandungan proteinnya hanya 3%. Praktis, hanya telur saja yang memiliki harga rata-rata lebih murah ketimbang ayam broiler yakni Rp 23.500 per kilogram. Itu pun kandungan proteinnya hanya sampai 12,5%.

Terlepas dari tantangan bisnis yang ada, MAIN masih mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri pakan ternak. Hingga tahun 2019, pangsa pasar MAIN berada di level 8% atau peringkat ketiga setelah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) sebesar 35% dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) sebesar 25%.

Selanjutnya: Kemendag yakin pasokan dan harga bahan pangan stabil saat bulan puasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×