kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Kinerja MAIN masih tertekan


Kamis, 07 September 2017 / 06:10 WIB
Kinerja MAIN masih tertekan


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Kinerja PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) masih tertekan harga bahan baku pakan ternak dan turunnya harga day old chick (DOC) akibat oversupply.

Tekanan tersebut membuat laba bersih MAIN sepanjang semester I 2017 turun 84% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 27 miliar. Marlene Tanumihardja dalam risetnya 31 Juli 2017 mengatakan secara keseluruhan penurunan laba bersih tersebut terjadi karena laba kotor dan laba operasional yang juga turun.

"Kenaikan beban operasional kami lihat terutama didorong beban karyawan pada kuartal II 2017 untuk membagikan bonus," kata Marlene, Jakarta, Rabu (6/9).

Selain itu, beban biaya promosi iklan di televisi untuk divisi consumer food juga turut membuat laba bersih MAIN tertekan.

Sementara Analis BNI Securities Dessy Lapagu mengatakan faktor pemberat kenaikan kinerja MAIN ada pada naiknya bahan baku terutama jagung untuk produksi pakan ternak. "Hal ini meningkatkan beban pokok penjualan MAIN," kata Dessy, Rabu (6/9).

Selain itu, dari bisnis perternakan ayam broiler terjadi oversupply. Dessy menjelaskan issue oversupply sudah beredar sejak 2016, bahkan pemerintah pun sudah menginstruksikan pada semua pemain poultry untuk melakukan pemangkasan produksi DOC.

"Anjuran pemerintah tersebut sudah diterapkan ke setiap emiten dengan jumlah pemangkasan dan periode yang berbeda-beda," kata Dessy.

Hingga akhir tahun Dessy memperkirakan persoalan pemangkasan produksi masih menjadi isu utama dari bisnis DOC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×