Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) lebih percaya diri menatap prospek bisnis tahun ini. Emiten poultry ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang lebih besar.
"Untuk tahun ini anggarannya US$ 50 juta," ujar Direktur Keuangan MAIN Rudy Hartono Husin, Selasa (14/2). Dalam rupiah, nilai capex ini setara Rp 665 miliar. Angka ini meningkat 30% dibandingkan capex tahun lalu Rp 500 miliar.
MAIN akan menggunakan Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar dari total capex untuk membangun pabrik pakan ternak. Perseroan ini mengincar membangun pabrik di Sumatra dan Jawa.
Sisa dana capex akan digunakan untuk membangun peternakan dan gudang. MAIN juga akan membangun pengering jagung atau corn dryer.
Sumber pendanaan capex berasal dari kas internal sebesar 30% dan pinjaman perbankan 70%. "Keuangan kami kembali membaik, jadi punya ruang lebih lebar untuk mencari pinjaman," imbuh Rudy.
Setelah dua tahun tertekan, kinerja keuangan MAIN mulai membaik. Otomatis, rasio utang pun mengecil. Pada 2014 lalu, porsi utang terhadap ekuitas MAIN mencapai 145%. Pada 2015, angkanya turun menjadi 92%.
Analis UOB Kay Hian Securities Villya Christin Purba memprediksi, porsi itu terus mengecil di 2016 menjadi 72%. Tahun ini, angkanya diprediksi menciut menjadi 69%.
Kinerja MAIN membaik lantaran kondisi kelebihan pasokan day old chicks (DOC) mulai teratasi sehingga harga jual produk ini pulih. "Ditambah permintaan konsumen kuat," kata Villya.
Mempertimbangkan segala faktor tersebut, MAIN optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan 10% hingga 15% pada tahun ini. "Untuk labanya mengikuti," tambah Rudy.
Dia memastikan, laba bersih MAIN akan lebih positif. "Ini sudah tercermin pada kinerja kuartal ketiga tahun lalu," tutur Rudy.
Di akhir kuartal III-2016, MAIN meraih laba bersih Rp 233,24 miliar. Padahal, periode sama tahun sebelumnya, MAIN masih rugi bersih Rp 70,95 miliar. Harga MAIN kemarin melorot 2,66% menjadi Rp 1.280 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News