Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
SVP, Head of Retail, Product Research & Distribution Division PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi, menyebutkan bahwa kinerja emiten yang solid dan memiliki fundamental yang kuat akan sangat berpengaruh terhadap performa reksadana saham.
Dia berujar, emiten sektor teknologi, kesehatan, dan konsumer mungkin akan menjadi pilihan menarik.
Selain itu, pasar di Indonesia mengharapkan berbagai aksi korporasi (corporate action) berbagai emiten besar, maupun insentif di sektor-sektor signifikan yang dapat menggairahkan investor untuk kembali berinvestasi di resadana saham.
‘’Reksadana yang memuat saham-saham dengan valuasi yang masih rendah (undervalued) maupun yang merencanakan corporate action atau inovasi dengan fundamental solid, bisa menjadi pilihan baik. Selain itu, diversifikasi sektor juga penting untuk mengurangi risiko,’’ kata Reza kepada Kontan.co.id, Jumat (10/1).
Baca Juga: Bank Sentral China Isyaratkan Pemangkasan Suku Bunga Lebih Lanjut
Di sepanjang tahun lalu, IHSG sebagai acuan koreksi signifikan yang berdampak negatif pada performa reksadana saham.
Selain faktor suku bunga, berbagai gejolak geopolitik turut menyebabkan volatilitas di berbagai sektor dan pasar keuangan. Banyak investor akhirnya memilih untuk berinvestasi dalam aset likuid atau beralih ke direct safe haven.
Secara umum, Reza melihat, adanya harapan pemangkasan suku bunga berlanjut bakal menjadi sentimen positif bagi reksadana saham di tahun 2025. Meskipun, besaran pemangkasan suku bunga diproyeksi lebih sedikit daripada dugaan awal.
‘’Penurunan suku bunga biasanya mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan minat investor terhadap aset berisiko,’’ ujar Reza.
Selanjutnya: IHSG Anjlok 1,05% di Pekan Ini, Simak Sentimen Pendorongnya
Menarik Dibaca: Galeri Nasional Hadirkan Pameran Tribut untuk Hardi, Berlangsung hingga 26 Januari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News