Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Kepala Riset Narada Asset Manajemen Kiswoyo Adi Joe mengatakan, kurang moncernya kinerja emiten di semester I 2019 turut memengaruhi kinerja IHSG pada bulan Agustus ini.
“Kalau dari domestik, laporan-laporan keuangan perusahaan yang kemarin baru keluar,” ujarnya kepada Kontan.co.id.
Selain kinerja emiten yang kurang memuaskan, rencana penurunan suku bunga Bank Indonesia juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG selama satu bulan ke depan.
“Kelanjutan rencana suku bunga BI juga menjadi terancam apabila The Fed memutuskan untuk menahan (tingkat suku bunga acuan)” terang Robertus.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, International Monetary Fund (IMF) menilai Bank Indonesia masih memiliki ruang yang cukup untuk menurunkan suku bunga acuan lebih lanjut ke depan.
Hanya saja menurut IMF, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi sebelum BI memutuskan untuk melonggarkan kebijakan suku bunganya.
Kiswoyo memprediksi IHSG akan bertengger di level 6.250 - 6.500 hingga akhir Agustus 2019. “Jika IHSG turun sampai 6.250, boleh lah (investor) melakukan pembelian karena prediksi range nya 6250-6500,” tutup Kiswoyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News