Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Kompas100 menguat 0,09% sejak awal tahun hingga Jumat (31/3). Penguatan indeks Kompas100 ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang minus 0,66% sejak awal tahun.
CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan diantara saham-saham anggota indeks Kompas100, lebih dari separuh atau 56 saham harganya turun dengan 31 saham terkoreksi lebih dari 10% sepanjang year to date (YTD) sampai 30 Maret 2023.
Di sisi lain, kinerja kompas100 ditopang oleh saham-saham dari sektor barang konsumsi (HMSP), saham teknologi (GOTO), telekomunikasi (TLKM), perdagangan (UNTR, AMRT), dan bank (BRIS, BBCA, BMRI, BBNI).
"Sektor-sektor tersebut memang diuntungkan dari sentimen earnings season dan kinerja fundamental yg mayoritas relatif membaik dibanding periode sama tahun lalu," ujarnya kepada Kontan. co.id, Jumat (31/3).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Siloam International Hospitals (SILO)
Praska mengatakan, saham di indeks Kompas100 yang mencetak return tertinggi dengan return lebih dari 10% secara YTD per 30 maret 2023, di antaranya saham GGRM, HMSP, ERAA, WIFI, BRIS, DSNG, ISAT, GOTO, BFIN, ISAT, AKRA, SIDO, UNTR, dan MTMH.
Menurut Praska, saham-saham tersebut diperkirakan masih memiliki peluang kenaikan, terlebih dengan sektor-sektor industri yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi meskipun di tengah tantangan era kenaikan suku bunga.
Namun, investor perlu mewaspadai saham yang sudah melaju cukup tinggi atau mendekati level tertinggi karena rawan profit taking, khususnya setelah musim earnings seasion kuartal IV-2022 dan kuartal I-2023 berakhir.
Praska menambahkan saham tersebut masih berpotensi jadi jawara selama saham tersebut punya fundamental bagus, maka tetap bisa dikoleksi, terlebih saat mengalami koreksi. investor disarankan melakukan menerapkan strategi averaging down di tengah fluktuasi pasar seperti saat ini.
Sementara, saham yang terkoreksi tajam dengan penurunan lebih dalam dari 20% di antaranya IPPE, WSKT, WIKA, ARTO, ADMR, SGER, ADRO, EMTK, RMKE, BTPS, SRTG, MNCN, dan PGAS.
Menurut Praska koreksi tersebut diperkirakan karena profit taking investor setelah rilis kinerja emiten sesuai ekspektasi dan kondisi sektornya diperkirakan tidak se-booming tahun-tahun sebelumnya. selain itu, juga terdapat emiten yang mencatat penurunan kinerja keuangan di tahun 2022.
Praska menyarankan investor harus memfilter lagi saham di kompas100, di antaranya dengan mencari saham yang punya valuasi murah, salah satunya melalui rasio PER dan PBV yang positif dan murah, melihat perkembangan kinerja fundamentalnya dalam 3 tahun terakhir, dan memastikan prospek industri emiten tersebut masih cerah hingga tahun depan.
Praska merekomendasikan sejumlah saham seperti ASII, UNTR, INDF, EMTK, ITMG, PGAS, INDY, PNLF, ABMM, MPMX, MEDC, dan ELSA.
Baca Juga: Saham Pilihan Ajaib Sekuritas Jelang Lebaran: ACES, CMRY, INDF, EXCL, JSMR
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News