CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Kinerja Hartadinata Abadi (HRTA) Moncer pada Tahun 2021, Ini Penopangnya


Kamis, 28 April 2022 / 18:20 WIB
Kinerja Hartadinata Abadi (HRTA) Moncer pada Tahun 2021, Ini Penopangnya
ILUSTRASI. Pengunjung berkesempatan mencoba perhiasan gelang emas dalam acara pembukaan Hartadinata Abadi Store di Trans Studio Mall (TSM), Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/3/2022).(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) membukukan peningkatan  penjualan neto sebesar 26,6% year on year (yoy) menjadi Rp 5,24 triliun sepanjang tahun 2021. Sejalan dengan itu, laba bersih tahun berjalan HRTA tumbuh 13,6% yoy menjadi Rp 194,43 miliar.

Direktur Investor Relations HRTA Thendra Crisnanda mengatakan, realisasi kinerja di 2021 inline dengan target internal perusahaan. "Peningkatan penjualan ditopang oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual emas rata-rata," kata Thendra saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (28/4).

Thendra merinci, total volume penjualan perhiasan dan emas batangan (kadar 30%-99,99%) sepanjang tahun 2021 naik 9,71% yoy menjadi 9,94 juta ton. Sementara itu, harga jual emas rata-rata HRTA meningkat 14,71% menjadi Rp 520.340 per gram.

Untuk tahun 2022, HRTA menargetkan penjualan dapat mencapai Rp 7 triliun-Rp 8 triliun atau meningkat 33,59%-52,67% dibanding realisasi penjualan sepanjang 2021. Margin laba bersih (NPM) tahun 2022 juga ditargetkan naik ke level 3,8%-4% dari 3,7% di 2021.

Baca Juga: Melesat 61%, Intiland (DILD) Kantongi Marketing Sales Rp 501 Miliar di Kuartal I 2022

Untuk mencapai target pertumbuhan tahun 2022 tersebut, HRTA sudah menyiapkan sejumlah strategi. Pertama, HRTA akan melakukan ekspansi jaringan toko sendiri hingga menjadi 81 toko sampai dengan pengujung tahun 2022.

Jaringan toko sendiri ini termasuk pada ekspansi Hartadinata Abadi Store, sebagai layanan one stop shopping bagi masyarakat. Lewat toko ini, masyarakat dapat membeli produk emas batangan EmasKITA dan perhiasan Kencana (Keindahan Terpercaya dan Bermakna) yang merupakan kerja sama antara Hartadinata dan PT Emas Antam Indonesia (EAI).

Kedua, HRTA  juga akan mengintensifkan jaringan distribusi online melalui e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, JD.ID, dan Tiktok Shop. Di samping itu, HRTA juga akan mengembangkan platform e-commerce sendiri.

Ketiga, HRTA akan terus melakukan pengembangan produk inovatif seperti produk emas batangan bermerek EmasKITA dan perhiasan emas bermerek Kencana. Kedua produk ini merupakan hasil kerja sama Hartadinata dan EAI.

Baca Juga: Laba Perusahaan Gas Negara (PGAS) Melonjak 92,68% di Kuartal Pertama 2022

Hartadinata dan EAI kini mempunyai kepingan EmasKITA yang lebih variatif, mulai dari 0,1 gram hingga 100 gram. Sebelumnya, EmasKITA yang merupakan emas batangan premium 99,99% hanya memiliki varian 0,1 gram dan 0,25 gram.

Sementara itu, Kencana merupakan koleksi perhiasan fine gold dengan kadar emas murni 99,99% atau 24 karat yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Koleksi Kencana terdiri dari cincin, gelang, liontin, dan kalung dengan desain elegan yang dijual di pasar domestik dan internasional.

Keempat, HRTA akan fokus pada pengembangan bisnis gadai dengan menjangkau lebih banyak provinsi di Indonesia. "Pasalnya bisnis gadai memberikan margin keuntungan yang lebih tinggi," ucap Thendra.

Pada tahun 2022, HRTA juga diuntungkan dengan adanya momentum Lebaran di tengah mulai pulihnya ekonomi setelah pandemi Covid-19. Secara musiman, aktivitas jual beli perhiasan menjelang dan setelah periode Lebaran lebih tinggi dibandingkan periode lainnya.

Menurut Thendra, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi salah satu faktor pendorong naiknya jual beli perhiasan.

Di samping itu, berinvestasi emas dalam bentuk perhiasan dan emas batangan memang telah menjadi bagian budaya dari masyarakat Indonesia secara umum dari turun-temurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×