Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) masih membukukan kinerja yang solid di kuartal I-2020. Pendapatan Indofood tercatat tumbuh 0,7% menjadi Rp 19,3 triliun. Laba bersih juga ikut terkerek naik 4,03% menjadi Rp 1,4 triliun. Saham INDF juga terkerek naik 3,21% dalam sebulan terakhir menjadi Rp 6.425 pada penutupan perdagangan Rabu (20/5).
Kinerja INDF tersebut didukung oleh kinerja apik dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Pendapatan lini bisnis yang memegang segmen barang konsumer ini tumbuh 6,25% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 12,01 triliun dari sebelumnya Rp 11,25 triliun.
Kenaikan ditopang oleh penjualan dalam negeri yang sebesar Rp 10,83 triliun. Dari jenis produknya, penjualan mi instan menjadi penopang pertumbuhan pendapatan yang berkontribusi 66,11% ke total pendapatan. ICBP berhasil menjual mi instan sebesar Rp 7,45 triliun atau naik 6,58% yoy. Dus, laba bersih tumbuh 48,28% yoy menjadi Rp 2,1 triliun.
Baca Juga: Pinehill harus laba US$ 128 juta jika tidak nilai akuisisi ICBP berkurang
Kemudian pendapatan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) tercatat tumbuh 13,27% yoy menjadi Rp 912,87 miliar. Kenaikan penjualan produsen Sari Roti tersebut membuat laba bersih terkerek 20,03% yoy menjadi Rp 77,84 miliar. ROTI terafiliasi dengan grup Salim melalui PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) yang merupakan pemegang saham terbesar Nippon Indosari yaitu 25,77%. Antoni Salim memegang 25,3% saham DNET.
Sementara itu, anak usaha Indofood di bidang agribisnis yaitu PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mencatatkan penurunan kinerja. Pendapatan Salim Ivomas turun 1,26% menjadi Rp 3,32 triliun dan rugi bersih naik 65,9% menjadi rugi Rp 51,86 miliar. Kenaikan rugi ini disebabkan oleh kerugian atas perubahan nilai wajar aset biologis sebesar Rp 140,62 miliar serta kenaikan beban penjualan dan distribusi dari Rp 110,56 miliar menjadi Rp 121,32 miliar.
Penurunan pendapatan juga dialami oleh PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), namun laba bersih naik signifikan. Pendapatan LSIP turun 14,56% menjadi Rp 810,02 miliar karena produksi tandan buah segar (TBS) di lahan inti turun 10,2% yoy menjadi 306.808. Penurunan produksi TBS ikut memangkas produksi CPO sebanyak 16,9% menjadi 80.465 ton. Sementara itu laba bersih naik hingga 109,79% karena adanya kenaikan harga jual rata-rata, laba selisih kurs serta penurunan beban umum dan administrasi.
Baca Juga: Penjualan mi instan Indofood CBP (ICBP) topang peningkatan kinerja
Lalu bagaimana pergerakan saham ICBP, ROTI, SIMP dan LSIP?
Saham ICBP justru melemah 4,71% dalam satu bulan ke level Rp 9.600 mencerminkan price to earning ratio (PER) 22,22 kali. Sedangkan saham ROTI turun 2,4% ke level Rp 1.220 mencerminkan PER 24,4 kali.
Sedangkan saham SIMP turun 9,57% ke level Rp 208 mencerminkan PER -5,94 kali dan saham LISP turun 4,05% ke level Rp 710 mencerminkan PER 19,19 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News