Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Grup Lippo pada tahun 2023 masih mengalami dukungan yang signifikan dari sektor kesehatan, terutama tercermin dari kinerja PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), LPKR mencatat kinerja yang memuaskan pada tahun 2023. Laba bersih yang dicatatkan oleh LPKR mencapai Rp 50,14 miliar, berbalik dari kerugian sebesar Rp 2,69 triliun pada tahun 2022.
Pendapatan LPKR juga menunjukkan peningkatan signifikan, mencapai Rp 16,99 triliun pada tahun 2023, naik 14,1% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 14,80 triliun.
Baca Juga: Laba Siloam (SILO) Melesat 73,91% Tahun Lalu, Simak Rekomendasi Sahamnya
Bila diperinci, pendapatan terbesar berasal dari segmen bisnis kesehatan yang menyumbang Rp 11,19 triliun, diikuti oleh segmen bisnis pengembangan real estat sebesar Rp 4,54 triliun, dan segmen gaya hidup sebesar Rp 1,25 triliun.
Meskipun begitu, sejumlah anak perusahaan Grup Lippo menunjukkan kinerja yang beragam. Sebagai contoh, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,21 triliun, meningkat 73,91% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 696,49 miliar, dengan pendapatan bersih mencapai Rp 11,19 triliun, naik 17,57% dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,53 triliun pada tahun 2023, tumbuh 1,30% dari tahun sebelumnya, namun laba LPPF mengalami penurunan sebesar 51,17% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 675,36 miliar.
Baca Juga: Pendapatan Naik, LPKR Catatkan Laba di Tahun 2023
Di sisi lain, PT Lippo Karawaci Tbk (LPCK) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,04 triliun, menurun 15,68% dari tahun sebelumnya, dan laba turun 47,63% secara tahunan menjadi Rp 161,92 miliar, disebabkan oleh penurunan penjualan rumah.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Arinda Izzaty melihat, kunjungan rawat jalan SILO bertumbuh 23% YoY dan rawat inap bertumbuh 15,5% YoY. Kenaikan laba SILO juga didukung oleh berubahnya gaya hidup masyarakat setelah Pandemi Covid-19.
“Sehingga hal ini tentu akan memberikan dampak positif bagi perkembangan Rumah Sakit ke depannya,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (27/3).
Pada tahun 2024, emiten yang diharapkan akan menopang Grup Lippo adalah LPKR, SILO, dan LPPF. LPKR diharapkan akan terus mendapatkan insentif PPN DTP bagi pembelian rumah maksimal Rp 5 miliar, yang diharapkan akan mendukung pendapatan prapenjualan mereka.
Marketing sales LPKR pada tahun 2023 tercatat sebesar Rp 5,12 triliun, melebihi target awal tahun 2023 dan naik 7% dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, SILO diharapkan akan terus memanfaatkan teknologi dalam pelayanan kesehatan untuk menarik minat masyarakat.
Untuk LPPF, prospeknya cukup cerah terutama di kuartal II 2024 dengan adopsi konsep shop-in-shop di AEON Deltamas Cikarang. Namun, investor perlu mempertimbangkan potensi valuasi di masa yang akan datang.
Baca Juga: Grup RS Siloam Melanjutkan Program Skrining Kanker Payudara SELANGKAH
Reza Priyambada dari Reliance Sekuritas Indonesia merekomendasikan hold untuk LPPF, LPKR, dan LPCK dengan target harga masing-masing Rp 1.970 per saham, Rp 83 per saham, dan Rp 660 per saham.
Sementara itu, analis ekuitas Kanaka Hita Solvera, William Wibowo, merekomendasikan beli untuk SILO dengan target harga Rp 2.500 per saham, dengan pergerakan saham berada di level support Rp 2.000 per saham dan resistance Rp 2.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News