Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten peritel dan distribusi perangkat elektronik PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), mendulang untung cukup besar sepanjang paruh pertama tahun ini. Perusahaan mengantongi laba bersih Rp 432,12 miliar, tumbuh 212% dibandingkan periode yang sama di 2017.
Dengan anak usaha Erafone, TAM, dan iBox, Erajaya juga mencapai angka penjualan Rp 17,09 triliun pada semester satu lalu, lebih tinggi 54,6% ketimbang tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 11,06 triliun.
Hasan Aula CEO Erajaya Swasembada mengatakan, pertumbuhan pendapatan ini ditopang dari pertumbuhan ekspansi bisnis, terutama devices dan juga ekspansi retail dan distribusi. “Pertumbuhan dari ekspansi bisnis. Sehingga untuk semakin bertumbuh, sesuai dengan misi perusahaan ERAA akan melakukan ekpansi pembukaan toko-toko di second and third tier city, serta melakukan pengembangan distribusi” kata Hasan, Jumat (24/8)
Untuk target pendapatan, manajemen tidak secara gamblang menyebutkan. Namun, Erajaya tetap optimis terhadap target yang sudah ditetapkan. "Dan juga untuk pelemahan rupiah, secara short term belum berpengaruh pada bisnis,” kata Hasan
Rovandi analis Trimegah Sekuritas mengatakan jika kinerja ERAA akan baik hingga akhir tahun, walaupun kemungkinan kuartal III-2018 agak melemah. “Namun full year 2018 akan sampai target baik revenue atau net profit,” kata Rovandi
Menurutnya EBITDA ERAA saat ini masih dibawah sektornya sekitar 9,4 kali, berbanding sektor retail sekitar 9,9x.
Sementara price to earning ratio (PER) ERAA sekarang di 12x, cukup murah dibandingkan dengan sektor retail yang sekitar 15x.
Proyeksi Rovandi, target di akhir tahun sekitar Rp 4.000- Rp 4.150 per saham.
Karena merupakan distributor penjualan handphone branded luar, tantangan masih akan terkait dengan nilai rupiah yang diperkirakan masih akan melemah sampai akhir tahun. “Potensi kurs dollar dan perang dagang menghadang di depan,” kata Rovandi.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga menilai jika kinerja ERAA semakin baik, terutama sejak kerjasama dengan Xiaomi menjadi dapat porsi pertumbuhan laba yang cukup tinggi, karena sedang marak diminati masyarakat dan masih bisa lebih tinggi lagi.
“Hanya saja, tantangannya karena banjirnya produk China di Indonesia sedang menjadi sorotan pemerintah dan kabarnya akan dibatasi kembali. Kalau benar dijalankan, maka jumlah ponsel yang beredar dikurangi,” kata William
Menurut William prospek saham ini masih menguat, namun terbatas pada resisten 3.300. Ia merekomendasikan take profit dalam range 3.000-3.300 dalam jangka pendek.
Kepala Riset Narada Asset Management, Kiswoyo Adi Joe senada, menilai jika kinerja Erajaya cukup baik dan masih berpeluang untuk tumbuh karena kebutuhan akan teknologi komunikasi masih akan tumbuh. Kiswoyo merekomendasikan buy di harga 3.000.
Pada Jumat, harga Erajaya turun 2,11% menjadi Rp 2.780 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News