Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten ritel pasca pandemi dan pasca lebaran hingga semester I 2023 kian menunjukkan pertumbuhan positif di kuartal 1-2023 serta kondisi ekonomi akan terus membaik, setidaknya pada 6 bulan ke depan.
Mayoritas emiten ritel membukukan pertumbuhan kinerja di kuartal I-2023. Kondisi ini cukup menarik mengingat pada periode tersebut inflasi di Indonesia masih berada di level yang cukup tinggi.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mangatakan, perbandingan dengan tahun lalu, emiten ritel memiliki kinerja yang lebih baik di tahun ini terlebih pasca pencabutan status pandemi dan momen lebaran.
Baca Juga: Penjualan Emiten Ritel Diproyeksi Tumbuh Positif, Cermati Rekomendasi Sahamnya
“Secara umum, kinerja emiten ritel mencatatkan pertumbuhan positif selama tahun 2023 ini. Terkait dengan tahun lalu, emiten ritel memang memiliki kinerja yang lebih baik di tahun ini, apalagi pasca pencabutan status pandemi dan momen lebaran,” kata Fajar kepada Kontan, Rabu (19/7).
Efek endemi serta maraknya e-commerce dan social commerce membuat emiten ritel mengalami transisi jaringan distribusi online. Namun, nampaknya hal tersebut bukanlah perubahan besar bagi emiten ritel.
“Efeknya dari ecommerce memang ada, bahkan sejak pandemi. Namun bagi emiten yang mempunyai strategi penjualan melalui online mungkin tidak akan terlalu terdampak. Kondisi ini didukung dengan tren penurunan inflasi dalam beberapa bulan terakhir dan potensi booster income di tengah ekspektasi peningkatan jumlah uang beredar jelang periode kampanye dan pemilu 2024,” tambahnya.
Sementara itu, untuk prospek sektor emiten ritel hingga akhir tahun ini akan tumbuh, terlebih lagi akan ada kampanye politik yang sebentar lagi akan digelar.
Baca Juga: Laba Bersih Ace Hardware (ACES) Diproyeksi Tumbuh Tahun Ini, Cek Rekomendasi Sahamnya
“Akhir tahun cukup cerah, apalagi menyambut kampanye politik yang sebentar lagi akan digelar. Hal ini bisa mendongkrak perputaran uang di masyarakat dan berakhir mendorong daya beli. Persaingan tentu akan selalu ketat seperti biasanya,” ujar Fajar.
Di sisi lain, Founder WH Project William Hartanto menilai persaingan antar emiten ritel yang lebih terasa di antara produk dalam negeri dan luar negeri.
William merekomendasikan beli untuk saham RALS dengan target harga Rp 700 per saham - Rp 735 per saham dan ERAA Rp 530 per saham - Rp 575 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News