kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kinerja Emiten Otomotif dan Pendukungnya Positif pada 2021, Simak Prospeknya


Senin, 09 Mei 2022 / 20:14 WIB
Kinerja Emiten Otomotif dan Pendukungnya Positif pada 2021, Simak Prospeknya
ILUSTRASI. Mayoritas emiten otomotif beserta komponen pendukungnya mencatatkan kinerja yang apik pada tahun 2021.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas emiten yang bergerak di bisnis otomotif beserta komponen pendukungnya mencatatkan kinerja yang apik pada tahun 2021. Begitu juga dengan para produsen ban yang menjadi salah satu kebutuhan pabrikan otomotif.

Sebagai contoh, pemain terbesar di industri otomotif, yakni PT Astra International Tbk (ASII) membukukan peningkatan pendapatan 33,38% sepanjang 2021 menjadi Rp 233,49 triliun. Sejalan dengan itu, laba bersih ASII naik 24,94% year on year (yoy) menjadi Rp 20,2 triliun.

Perolehan tersebut salah satunya didukung oleh PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), anak usaha ASII yang memproduksi berbagai macam komponen untuk kendaraan roda empat. Sepanjang 2021, pendapatan AUTO naik 27,66% yoy menjadi Rp 15,15 triliun dengan laba bersih yang melonjak 27.131% yoy menjadi Rp 611,35 miliar.

Baca Juga: Net Sell Tebal, IHSG Melorot dari Level 7.000

PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) juga menorehkan kinerja yang bagus pada tahun lalu. Sepanjang 2021, pendapatan SMSM tumbuh 28,74% yoy menjadi Rp 4,16 triliun dan pendapatan DRMA meningkat 55,4% yoy menjadi Rp 2,91 triliun. Kemudian, laba bersih SMSM naik 35,74% yoy menjadi Rp 662,04 miliar dan laba bersih DRMA melesat 1.492% yoy menjadi Rp 301,14 miliar.

Tak ketinggalan, para produsen ban juga mencatatkan peningkatan pendapatan yang signifikan pada 2021 dengan kinerja yang beragam. Pendapatan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) naik 14,21% yoy menjadi Rp 15,34 triliun, pendapatan PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) meningkat 38,74% yoy menjadi US$ 150,22 juta, dan PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) terkerek 45,05% yoy menjadi US$ 463,2 juta.

Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia menilai, perbaikan kinerja para emiten tersebut didorong oleh berbagai sentimen positif yang menghiasi industri otomotif dan pendukungnya. Mulai dari adanya insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), pertumbuhan ekonomi, pemulihan daya beli masyarakat, serta produk-produk inovasi baru dari emiten.

Baca Juga: Mengintip Pengaturan Portofolio Investasi di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga

Pebe memperkirakan, kinerja yang baik ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2022, sejalan dengan pertumbuhan otomotif nasional. "Kami memperkirakan penjualan motor nasional dapat mencapai 5,4 juta dan penjualan mobil nasional dapat mencapai 900 ribu unit," kata Pebe saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (9/5).

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor sepanjang 2021 mencapai 5.057.516 unit. Sementara itu, penjualan mobil domestik berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencapai 877.202 unit sepanjang 2021.

Menurut Pebe, berlanjutnya kinerja positif pada tahun 2022 sudah terlihat di beberapa emiten. "Di kuartal I-2022, beberapa emiten telah menunjukkan kinerja baik, seperti ASII, DRMA, dan AUTO yang mengalami pertumbuhan baik top line maupun bottom line," ucap Pebe.

Baca Juga: IHSG Turun dari Level 7.000, Berpotensi Technical Rebound

ASII dan DRMA merupakan saham yang masuk dalam coverage Samuel Sekuritas. Untuk ASII, saat ini Samuel Sekuritas tengah mengkaji ulang, mengingat rekomendasi sebelumnya sudah berubah menjadi hold dengan target harga Rp 7.500 per saham. Pebe melihat kemungkinan adanya kenaikan target harga seiring dengan kinerja ASII yang meningkat.

Sementara itu, DRMA saat ini masih direkomendasikan buy dengan target harga Rp 830 per saham. DRMA diunggulkan karena mempunyai kinerja yang baik seiring adanya proyek baru DRMA dengan Hyundai.

DRMA juga sedang mengembangkan komponen EV yang sudah diuji coba di produk sepedanya. Terlebih lagi, pelanggan DRMA merupakan perusahaan-perusahaan terkemuka, misalnya AHM, Toyota, dan Daihatsu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×