kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja emiten konglomerasi, siapa paling moncer?


Kamis, 09 November 2017 / 20:22 WIB
Kinerja emiten konglomerasi, siapa paling moncer?


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang tergabung dalam konglomerasi bisnis besar seperti Grup Astra, Grup Salim, Grup Lippo, Grup Bakrie, Grup MNC, dan Grup Sinarmas, telah melaporkan kinerja keuangan kuartal III-2017.

Di antara semuanya, kira-kira emiten konglomerasi mana yang punya kinerja paling moncer di BEI selama sembilan bulan terakhir?

Jika dilihat secara garis besar, Grup Astra jadi konglomerasi yang punya kinerja paling oke selama sembilan bulan terakhir. Ketujuh anak usaha yang terdaftar di papan bursa ini berhasil mencatat pertumbuhan laba yang tinggi. Hanya PT Astra Graphia Tbk (ASGR) yang mencatat penurunan laba tipis sebesar 0,29% menjadi Rp 136,24 miliar.

Emiten dari Grup Salim juga berhasil mencatat kinerja cemerlang di kuartal ketiga lalu. Emiten sektor konsumer seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) memang mencatat pertumbuhan laba satu digit. Namun, emiten perkebunan , PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pramata Tbk (SIMP), mencatat pertumbuhan laba hingga tiga digit. Laba LSIP tumbuh 134,84% menjadi Rp 639,54 miliar, sedangkan laba SIMP tumbuh 37,60% menjadi Rp 406,20 miliar.

Grup Sinarmas pun turut mencatat kinerja baik. Konglomerasi yang didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja ini ditopang kinerja anak usahanya di bidang properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang labanya naik hingga 98,76%. Peningkatan laba disokong penjualan lahan yang dilakukan perusahaan sejak kuartal IV-2016.

Mirip dengan Grup Sinarmas, kinerja Grup Djarum pun ditopang oleh satu anak usahanya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang berhasil mencatat pertumbuhan laba sebesar 11,3%. Sayangnya, laba PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) merosot 17,37% menjadi Rp 1,91 triliun.

Sayangnya, ada beberapa konglomerasi yang gagal mencatat kinerja baik selama periode Januari-September 2017 ini. Anak usaha mereka gagal mencatat pertumbuhan laba positif. Bahkan, ada beberapa yang justru merugi di periode ini.

Tiga dari empat anak usaha Grup Rajawali, misalnya, masih membukukan kerugian hingga akhir September lalu. Rugi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) bahkan melonjak 157,41% menjadi Rp 210,57 miliar.

Walau masih mampu mencatat laba, empat anak usaha Grup MNC mencatat penurunan laba selama sembilan bulan terakhir tahun ini. Laba PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT MNC Investama Tbk (BHIT), dan PT MNC Land Tbk (KPIG) di kuartal ketiga lalu turun masing-masing sebesar dua digit di periode ini.

Dua anak usaha Grup Lippo yang telah melaporkan kinerjanya di triwulan ketiga tahun ini juga mencatat penurunan laba. Laba PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 6% mnjadi Rp 1,5 triliun dan laba PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) turun 26,41% menjadi Rp 62,88 miliar. Rugi PT Star Pacific Tbk (LPLI) bahkan melonjak 4.059,28% menjadi Rp 163,21 miliar dari sebelumnya Rp 3,92 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×