Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
NEW YORK. Kinerja emiten yang kinclong dan penguatan saham komoditas memicu reli bursa saham Amerika Serikat (AS), sehingga menggiring Dow Jones Industrial Average (DJIA) ke level tertingginya sejak Juni 2008. Indeks Dow Jones naik 1,5% ke 12.453,54, pada pukul 4 sore waktu New York, sementara indeks Standard & Poor’s 500 melaju 1,4% ke 1.330,36, kenaikan terbesarnya dalam bulan ini.
Reli indeks terjadi menyusul penjualan perusahaan mulai dari Intel Corp. hingga Yahoo! Inc melebihi perkiraan. Saham produsen chip terbesar Intel Corp. melejit 7,8% setelah memproyeksi pendapatannya di kuartal kedua mungkin akan mencapai US$ 12,8 miliar, dibanding proyeksi analis senilai US$ 11,9 miliar. Sementara, saham portal Yahoo! Inc. melonjak 4,7% setelah memproyeksi pendapatan di kuartal pertama mencapai US$ 1,06 miliar, melebihi estimasi analis senilai US$ 1,05 miliar. United Technologies Corp. naik 4,3% setelah menaikkan batas bawah proyeksi penjualannya.
Presiden Chase Investment Counsel Peter Tuz menyebut, ada laporan laba perusahaan yang cukup bagus saat ini. Menurutnya, bagi banyak perusahaan di industri yang berbeda, ini merupakan kuartal di mana mengambil posisi wait and see, sebab pasar bertanya-tanya apakah ekonomi berjalan melambat. "Banyak perusahaan telah mencapai angka yang baik dan proyeksi yang cukup positif. Itu indikasi bullish," ujarnya.
Sejak 11 April, tercatat sekitar 76% dari total 59 perusahaan dalam S&P 500 telah melaporkan laba yang melebihi perkiraan analis. Mayoritas perusahaan yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi, seperti sektor teknologi, energi dan konsumen memimpin reli dari 10 kelompok industri di S&P 500.
Laju saham-saham produsen komoditas juga menopang indeks. Alcoa Inc. dan Chevron Corp. setidaknya melaju 1,2% seiring kenaikan harga komoditas ditengah pelemahan nilai dollar AS. Indeks dollar AS turun 0,9% ke 74,33, level terendah sejak 2009.
Sentimen positif pasar saham juga menguat setelah National Association of Realtors melaporkan penjualan rumah bekas meningkat 3,7% menjadi 5,1 juta per tahun pada Maret, melebihi hasil prediksi ekonom yang disurvei Bloomberg yaitu sejumlah 5 juta per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News