kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,72   -11,79   -1.28%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Emiten CPO Salim Group Lemah, Simak Rekomendasi Sahamnya


Jumat, 01 Maret 2024 / 20:28 WIB
Kinerja Emiten CPO Salim Group Lemah, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Kinerja emiten minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) Grup Salim tercatat melemah di tahun 2023.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) Grup Salim tercatat melemah di tahun 2023.

PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) misalnya, mencatatkan penjualan sebesar Rp 4,19 triliun di tahun 2023. Raihan itu turun 9% dari penjualan di tahun 2022.

Presiden Direktur LSIP Benny Tjoeng mengatakan, penurunan penjualan itu terjadi seiring dengan turunnya harga jual rata-rata produk sawit, baik CPO maupun palm kernel (PK) di tahun 2023.

“Sebagiannya juga diimbangi oleh kenaikan volume penjualan produk sawit seiring realisasi persediaan CPO di akhir tahun sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (1/3).

LSIP juga mencatatkan penurunan laba kotor 23% menjadi Rp 1,15 triliun, dari Rp 1,49 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). 

Baca Juga: Dharma Satya (DSNG) Lihat Potensi Bisnis Lebih Prospektif pada 2024, Ini Pendorongnya

Akibatnya, laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk LSIP turun menjadi Rp 762 miliar di 2023, turun 26% dari tahun 2022 yang sebesar Rp 1,03 triliun. 

Benny memaparkan, di tahun 2023, industri agribisnis menghadapi berbagai tantangan, terutama dampak dari cuaca dan volatilitas harga komoditas.

Untuk memaksimalkan kinerja ke depan, LSIP akan tetap berfokus pada beberapa aspek, di antaranya memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya dan efisiensi, meningkatkan produktivitas. 

“Serta memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur yang penting serta menjalankan praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan,” ungkapnnya. 

Per tahun 2023, LSIP mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) inti sebesar 1,18 juta ton. Jumlah ini sama dibandingkan tahun sebelumnya. 

Sementara itu, produksi CPO LSIP turun 4% secara tahunan menjadi 294.000 ton di 2023. Sebelumnya, produksi CPO sebesar 306.000 ton di tahun 2022.

Sementara itu, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 39% menjadi Rp 736 miliar sepanjang 2023. Pada tahun sebelumnya, laba bersih SIMP sebesar Rp 1,19 triliun.

SIMP mencatatkan penjualan sebesar Rp 16 triliun di 2023, turun 10% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 17,7 triliun. 

Direktur Utama Grup SIMP Mark Wakeford mengatakan, penurunan penjualan SIMP disebabkan terkoreksinya harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) produk sawit serta produk minyak dan lemak nabati. 

“Namun, sebagian juga diimbangi oleh kenaikan volume penjualan produk sawit dan produk edible oils dan fat (EOF) bermerk,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (1/3).

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta melihat, produksi CPO di tahun 2023 mengalami penurunan, sehingga kinerja emiten CPO juga ikut turun. 

Baca Juga: Menakar Dampak Deflasi China Terhadap Perdagangan dan Investasi RI

“Ini hal wajar, karena CPO global mengalami oversupply. Di sisi lain, harga minyak turun, jadi harga komoditas lain jadi turun,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (1/3).

Faktor cuaca juga mempengaruhi kemampuan kinerja emiten CPO domestik. Ini akhirnya menurunkan harga jual rata-rata CPO di tahun 2023. 

Nafan pun melihat, kinerja emiten CPO di tahun 2024 masih menantang. Salah satu harapan untuk meningkatkan kinerja emiten CPO di tahun ini adalah dengan menyegerakan implementasi biodiesel B40. 

“Kalau sudah diimplementasikan, ini bisa meningkatkan penyerapan kapasitas dan kapabilitas konsumsi CPO di Tanah Air,” tuturnya.

Dalam jangka pendek, bulan Ramadan dan hari raya Lebaran bisa memberikan angin segar bagi emiten CPO. 

“Sebab, tingkat konsumsi minyak goreng dan meningkatkan penjualan emiten CPO,” ungkapnya.

Nafan pun merekomendasikan SIMP dengan target harga Rp 370 per saham.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, pergerakan saham LSIP ada di level support Rp 820 per saham dan resistance Rp 910 per saham. 

William pun merekomendasikan Buy on Weakness untuk LSIP dengan target harga Rp 910 per saham, serta wait and see untuk SIMP dengan Rp 370 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×