Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten badan usaha milik negara (BUMN) diprediksi akan ditopang oleh sentimen rangkaian Pemilu 2024. Kinerja emiten BUMN menjadi sorotan setelah IDX BUMN20 tercatat naik 1,35% secara year to date (YtD) dan utang luar negeri (ULN) perusahaan pelat merah mengalami penurunan.
Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri BUMN per akhir Juli 2023 sebesar US$ 48 miliar, turun 1,51% secara bulanan dari S$ 48,74 miliar. Secara tahunan, ULN BUMN turun 12,78 dari US$ 55,04 miliar.
Kelompok BUMN bukan lembaga keuangan turun 0,88% secara bulanan, ULN bank turun 5,35% secara bulanan, dan ULN lembaga keuangan bukan bank tetap.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan, sentimen kenaikan kinerja IDX BUMN20 beragam. Pertama, stabilitas pertumbuhan kinerja emiten BUMN yang didorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Bisnis Otomotif Tumbuh, Simak Rekomendasi Saham ASII Berikut Ini
“Para investor kemungkinan sedang senang dengan kinerja fundamental emiten BUMN” ujarnya kepada Kontan, Selasa (19/9).
Kedua, komitmen emiten BUMN dalam menerapkan good corporate governance (GCG).
“Ini esensial bagi investor untuk berinvestasi, karena meningkatkan kepercayaan mereka pada para emiten BUMN,” tuturnya.
Ketiga, minat berinvestasi yang naik, karena tingkat literasi yang meningkat.
“Sehingga, ini menambah investor baru yang menyukai saham-saham BUMN yg aktif diperdagangkan, karena kapitalisasi pasarnya besar,” paparnya.
Kinerja emiten BUMN juga terbantu dengan adanya sentimen rangkaian Pemilu 2024.
Masa kampanye sendiri dimulai pada bulan November 2023, pemilu akan dilaksanakan pada bulan Februari 2024, dan pelantikan presiden terpilih akan dilakukan pada bulan Oktober 2024.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham INCO dari BRI Danareksa Sekuritas Berikut Ini
Akibatnya, peredaran uang di masyarakat Indonesia akan meningkat. Sehingga, akan semakin banyak investor yang terpikirkan untuk menambah kepemilikan saham.
“Aliran dana di Indonesia pun akan semakin deras, tak hanya dari luar negeri, tetapi juga dari pasar dalam negeri,” tuturnya.
Terkait kinerja sektor, Nafan melihat, sektor basic industry dan energi menopang kinerja emiten-emiten BUMN, khususnya yang tergabung di IDX BUMN20.
Kedua sektor tersebut dilihat Nafan menjadi penopang saat ini karena adanya perbaikan ekonomi global.
“Kebijakan OPEC+ dalam mempengaruhi kebijakan minyak dunia juga mempengaruhi kenaikan permintaan harga komoditas lain, seperti gas alam, batubara, CPO,” paparnya.
Nafan melihat, banyak sektor yang saat ini mengalami lagging, namun diperkirakan masih akan masuk watchlist para investor. Sebab, akan terjadi akumulasi untuk membentuk fase trend.
Apalagi, para investor akan kembali mengamati kinerja laporan keuangan para emiten BUMN di kuartal III.
“Semua sektor punya peluang untuk menciptakan fase apresiasi dan itu terbantu dengan sentimen rangkaian pemilu,” tuturnya.
Nafan pun merekomendasikan buy untuk BMRI, BBNI, BBRI, TLKM, PTBA, PGAS, dan ANTM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News