Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Community Lead Indo Premier Sekuritas Angga Septianus menilai, secara umum kinerja emiten batubara masih rawan tertekan seiring dengan risiko kelebihan pasokan di tengah konsumsi yang menurun dari China.
Belum lagi, emiten batubara Indonesia juga menghadapi persaingan di pasar ekspor dengan produsen dari negara lainnya.
"Selain itu, alternatif penyuplai batubara seperti Rusia, Australia, dan Mongolia juga menjadi tantangan utama bagi pasar batubara Indonesia," jelas Angga, Selasa (8/7).
Angga tidak menyebut rekomendasi saham untuk emiten batubara di tengah rencana pemberlakuan bea keluar ekspor.
Baca Juga: Emiten Ritel Tersengat Momentum Ramadan dan Lebaran, Cek Saham Rekomendasi Analis
Sementara menurut Ekky, PTBA menjadi saham batubara yang menarik bagi investor mengingat punya portofolio yang besar di pasar domestik.
Dengan kondisi saat ini, saham PTBA dapat diakumulasi dengan target jangka menengah di kisaran Rp 3.000--3.200 per saham.
Nafan merekomendasikan beli saham BUMI dengan support di level Rp 113 per saham dan Rp 109 per saham serta target harga sekitar Rp 124--129 per saham.
Selanjutnya: Pemerintah SIapkan KUR Perumahan untuk Program 3 Juta Rumah, Begini Kata Emiten
Menarik Dibaca: Elementbike Kantongi Lisensi Warner Bros, Siap Rilis Desain Superhero DC Comics
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News