Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Mengingat kinerja UNTR yang memuaskan, Arief menaikkan estimasi laba bersih UNTR untuk tahun ini dan tahun depan sebesar masing-masing 17% dan 8% menjadi Rp 25,5 dan Rp 23,3 triliun. Naiknya estimasi laba bersih ini seiring dengan kenaikan perkiraan pada sejumlah lini bisnis UNTR.
Pertama, estimasi volume penjualan alat berat Komatsu naik 9%-18% menjadi 6.100 dan 5.800 unit di tahun ini dan tahun depan.
Kedua, volume tambang batubara naik sebesar 6,0% dan 5,8% menjadi 10,6 juta ton dan 11,0 juta ton di tahun ini dan tahun depan.
Ketiga, volume penjualan emas naik masing-masing sebesar 20% dan 29% menjadi 180.000 oz dan 220.000 oz di 2023 dan 2024.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.934 di Sesi I Jumat (28/4), ARTO, GOTO, INCO Top Gainers LQ45
Estimasi baru ini menghasilkan perkiraan pendapatan yang lebih tinggi sebesar 24% menjadi masing-masing Rp125 triliun dan Rp 124 triliun di tahun ini dan tahun depan.
Menyusul kenaikan perkiraan pendapatan UNTR, Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy saham UNTR namun dengan menaikkan target harga menjadi Rp 36.500 dari sebelumnya Rp35.000.
“Kami masih menyukai UNTR karena valuasinya yang menarik dan dengan yield dividend yang menarik,” tulis Arief dalam riset, Jumat (26/4).
Dia juga meyakini, katalis untuk UNTR datang dari pendapatan yang solid dan adanya potensi merger dan akuisisi, didukung oleh posisi kas bersih sebesar US$ 2,4 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
