Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun di kuartal keempat 2020. Kuatnya kinerja di kuartal empat membuat laba bersih sepanjang 2020 sebesar Rp 1,3 triliun atau tumbuh 14% secara tahunan (yoy).
Laba bersih yang dicatatkan CTRA tersebut berada di atas ekspektasi BRI Danareksa dan konsensus. Dus, BRI Danareksa masih merekomendasikan beli saham CTRA dengan target harga Rp 1.450 per saham.
Analis BRI Danareksa Victor Stefano dalam riset tanggal 19 April 2021 menjelaskan, capaian laba bersih di 2021 setara dengan capaian tertinggi di 2014 yaitu sebesar Rp 1,3 triliun. Bahkan, menurut Victor, apabila penerapan PSAK naru, beban bunga non-tunai dan bunga dari kewajiban kontrak yang sebesar Rp 457 miliar tidak dihitung, maka laba bersih CTRA di 2020 merupakan rekor tertinggi.
"Di tengah pandemi Covid-19 yang menekan pendapatan properti, CTRA juga mampu membukukan pendapatan tinggi sebesar Rp 8 triliun sepanjang 2020 atau tumbuh 6% secara tahunan," tulis Victor.
Baca Juga: Analis optimistis kinerja CTRA cerah, target pra penjualan akan kembali terlampaui
Pendapatan properti investasi tercatat turun 24% yoy karena pendapatan dari rumah sakit yang cukup mengalami kenaikan tidak mampu mengimbangi penurunan dari pendapatan mal dan hotel. Sementara itu pendapatan dari pengembangan properti naik 16% yoy menjadi Rp 6,6 triliun karena CTRA membukukan pendapatan yang lebih tinggi di segmen residensial. Penjualan hunian tapak tercatat tumbuh 20% yoy, kapling tanah tumbuh 29% yoy dan apartemen tumbuh 24% yoy.
Dengan kinerja yang apik di 2020, serta memperhitungkan stimulus pemerintah pada PPN Victor memprediksi marketing sales CTRA di 2021 bisa mencapai Rp 6,5 triliun. Ini lebih tinggi dari target manajemen CTRA yang ditetapkan sebesar Rp 5,9 triliun. Adapun, di 2020 marketing sales CTRA tercatat sebesar Rp 5,5 triliun.
Adapun rekomendasi beli dari BRI Danareksa ini sekaligus meningkatkan target harga dari yang sebelumnya Rp 1.400. Hal ini sejalan dengan naiknya perkiraan capaian marketing sales dari Rp 6,2 triliun menjadi Rp 6,5 triliun. Target harga tersebut, lanjut Victor, terdiskon 38% dari RNAV Rp 2.300 yang merupakan rata-rata dalam lima tahun terakhir.
Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) kantongi pendapatan Rp 8,07 triliun pada tahun lalu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News