Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Zamzami mengungkapkan, realisasi laba bersih ICBP di atas prediksi. Hal ini didukung oleh kenaikan margin, tapi sebagian juga disebabkan oleh peningkatan pendapatan lain-lain dan pendapatan keuangan.
Dia memprediksi, pertumbuhan kinerja dari kedua emiten ini akan berlanjut pada paruh kedua tahun ini. Zamzami memproyeksi pendapatan ICBP bisa tumbuh hingga 8,5% sepanjang tahun ini. Pasalnya sebagai perusahaan sektor barang konsumsi produk-produk mereka masih dibutuhkan oleh banyak orang.
Dia menambahkan, rencana akuisisi seluruh saham Pinehill juga berimbas positif untuk ICBP. Memang dalam jangka pendek, akuisisi ini akan menyebabkan penurunan margin dan kenaikan rasio utang. Hal ini lantaran dana untuk mengakuisisi Pinehill diperoleh dari utang.
Baca Juga: Penjualan Indofood (INDF) naik tipis menjadi Rp 39,38 triliun di semester I-2020
Dalam catatan Kontan, ICBP akan mengakuisisi Pinehill Company Limited dengan nilai US$ 2,99 miliar. Rinciannya, US$ 1,53 miliar akan dibayarkan kepada Pinehill Company Limited. Sementara US$ 1,45 dibayarkan ke Steele Lake Limited.
Untuk membayar akuisisi, ICBP akan mendanainya dari kas internal US$ 300 juta. Sementara sebesar US$ 2,69 miliar lainnya berasal dari fasilitas pinjaman. Lebih rinci, US$ 2,05 miliar dari utang bank jangka panjang dan US$ 650 juta dari liabilitas jangka panjang lain.
Baca Juga: Indofood CBP (ICBP) kantongi persetujuan akuisisi Pinehill pada RUPSLB, Senin (3/8)
Zamzami mengatakan saham ICBP dan INDF menarik untuk dicermati, untuk ICBP dalam lima tahun terakhir telah diperdagangkan dengan PE 24 kali dan PBV di 5,5 kali. Dia merekomendasikan pelaku pasar untuk dapat mengoleksi saham INDF dan ICBP dengan target harga untuk jangka panjang masing-masing Rp 8.700 dan Rp 12.000 per saham.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham INDF naik 0,39% ke harga Rp 6.475 dan harga saham ICBP naik 1,09% ke Rp 9.300 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News