Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) memperlihatkan kinerja yang cemerlang pada semester pertama 2022. Pada periode tersebut, laba bersih ASII melesat 105,77% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 18,17 triliun dari periode sama tahun 2021 sebesar Rp 8,83 triliun.
Angka laba bersih tersebut termasuk keuntungan investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar Rp 3,7 triliun. Jika keuntungan investasi di GOTO dikeluarkan, laba bersih ASII pada paruh pertama 2022 meningkat 64% YoY menjadi Rp 14,5 triliun.
Laba ASII melejit sering dengan pendapatan bersih yang juga meningkat. Di paruh pertama tahun ini, ASII memperoleh pendapatan bersih Rp 143,69 triliun, meningkat 33,80% dari periode sama 2021 sebesar Rp 107,39 triliun.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Catat Kenaikan Penjualan Alat Berat 117,32% per Juli 2022
Head Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan, realisasi ASII pada semester pertama 2022 sesuai dengan proyeksinya. Pendapatan dan laba bersih ASII tersebut masing-masing merefleksikan 49,5% dan 51,7% dari proyeksi sepanjang tahun 2022.
Untuk ke depannya, kinerja ASII akan didukung oleh beberapa sentimen. Mengingat, kontribusi terbesar laba bersih ASII pada semester 1 2022 berasal dari segmen otomotif sebesar 29,5%, jasa keuangan 20,1%, dan bisnis di bawah PT United Tractors Tbk (UNTR), yaitu alat berat, jasa pertambangan, pertambangan batubara dan emas, serta konstruksi sebesar 42,8%.
Robertus mencontohkan, peningkatan performa segmen otomotif akan didukung oleh penyelenggaraan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada Agustus dan September 2022. Menurutnya, SPK Toyota dan Daihatsu pada GIIAS Agustus 2022 tumbuh signifikan dibanding GIIAS 2021.
Baca Juga: Kinerja Semester I-2022 Memuaskan, Intip Rekomendasi Saham-saham Berikut Ini
Untuk UNTR, prospek komoditas yang masih cerah akan menjadi salah satu pendorong kinerjanya. Untuk jasa keuangan, pertumbuhannya didorong oleh permintaan kredit kendaraan, menyusul peningkatan penjualan otomotif.
"Nyatanya, pada GIIAS 2022, Astra Financial mencatat transaksi Rp 1,55 triliun, naik 87,59% dari GIIAS 2021," ucap Robertus.
Robertus mempertahankan rekomendasi buy ASII dengan target harga Rp 8.500 per saham. Target harga tersebut menyiratkan 11,9x rasio P/E 2022 dan 10,7x rasio P/E 2023. Harga ini masih cukup diskon jika dibandingkan dengan rata-rata 13,5x P/E dalam lima tahun terakhir mengingat sifat bisnisnya yang siklis.
Tahun ini, ASII menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) maksimal Rp 26 triliun. Selain untuk menyelesaikan akuisisi, sebagian besar akan dialokasikan untuk meremajakan alat berat Pama dan mendukung kegiatan penambangan Agincourt.
Selain mobilitas dan logistik, energi terbarukan, keuangan, kesehatan dan infrastruktur, sektor lain yang lebih disukai ASII untuk berinvestasi di masa depan adalah di fast moving consumer goods (FMCG). PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) juga mulai menjajaki peluang untuk memasok suku cadang dan komponen ke pabrikan electric vehicle (EV) serta dalam proses R&D di stasiun pengisian EV.
Berdasarkan riset tanggal 12 Agustus 2022, Head of Research Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus dan Analis Trimegah Sekuritas juga merekomendasikan buy ASII. Keduanya menetapkan target harga Rp 7.600 per saham.
Trimegah Sekuritas melihat tren pemulihan penjualan kendaraan roda dua. Hal itu terbukti dari penjualan kendaraan roda dua ASII pada Juli 2022 yang mencapai 326.000 unit atau naik 10% dibanding bulan sebelumnya.
Baca Juga: Ada Isu Kenaikan Harga Pertalite, Apakah Saham ASII Masih Prospektif?
Merujuk riset tersebut, manajemen ASII mengklaim bahwa produksi sudah kembali normal pada Agustus 2022. Kondisi ini seiring dengan pemulihan atas kelangkaan semikonduktor yang sempat menghantam pasar kendaraan roda dua pada semester 1 2022.
"Kami berharap pertumbuhan penjualan roda dua akan berdampak positif pada laba ASII. Mengingat, dalam kondisi normal (sebelum Covid-19), Astra Honda Motor (AHM) bisa menghasilkan kontribusi laba bersih lebih dari Rp 800 miliar dibandingkan kuartal II-2022 yang sebesar Rp 529 miliar," ucap kedua analis tersebut.
Dalam riset tanggal 22 Agustus 2022, Analis NH Korindo Sekuritas Arief Machrus turut merekomendasikan buy ASII. Dia menaikkan target harga ASII menjadi Rp 8.000 dari Rp 7.100 per saham.
Target harga tersebut mengimplikasikan 13,5x P/E dan 1,4x PBV 2022. "Harga komoditas yang masih tinggi akan terus mendukung kinerja ASII di tahun 2022," kata Arief.
Baca Juga: Ekonomi Semakin Membaik, Kinerja Astra Ciamik
Penjualan kendaraan roda empat juga diprediksi akan mendukung perbaikan kinerja ASII. Penjualan mobil ASII tumbuh 23% menjadi sebanyak 259.000 unit dan pangsa pasar naik menjadi 54% pada semester pertama 2022.
Hal ini seiring dengan masih berjalannya insentif sementara PPnBM untuk sejumlah produk. Penjualan mobil juga didukung peluncuran sebanyak 18 model baru dan sepuluh model revamped.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News