Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan pada kuartal II-2020 kemarin. HOKI hanya membukukan penjualan sebesar Rp 305 miliar. Jumlah tersebut turun 33,7% bila dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, di mana pada kuartal II-2020 berhasil membukukan Rp 461 miliar.
Dari sisi laba bersih, emiten produsen beras ini juga sama kurang baiknya. HOKI hanya berhasil mengantongi laba bersih Rp 10 miliar pada kuartal II-2020. Padahal pada periode yang sama sebelumnya, laba bersih HOKI mencapai Rp 31 miliar. Artinya jumlah tersebut turun 67,4% secara year on year (yoy).
Baca Juga: PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) Memacu Penjualan di Ritel Modern
Analis RHB Sekuritas Michael Wilson Setjoadi mengatakan memburuknya kinerja HOKI tidak terlepas dari adanya penurunan margin. Selain itu, Michael bilang dari segi operational expenditures (opex), HOKI juga mengalami peningkatan.
“Dari sisi opex, HOKI mengalami peningkatan imbas dari biaya transportasi yang juga mengalami kenaikan. Ini imbas dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada kuartal II-2020 kemarin,” ujar Michael kepada Kontan.co.id, Senin (24/8).
Sementara itu, analis Sucor Sekuritas Jennifer Widjaja dalam risetnya pada 4 Agustus 2020 mengatakan selain opex yang meningkat, pemberat kinerja HOKI adalah permintaan yang melemah. Padahal, periode Idul FItri merupakan momen yang bisa mendongkrak kinerja penjualan HOKI pada tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Jangan lewatkan cum dividen 5 saham hari ini: TSPC, HOKI, SKLT, TUGU, SMDR
Jennifer menyoroti satu hal yang cukup mengejutkan adalah volume penjualan HOKI pada General Trade (GT) terpukul sangat dalam, setelah turun sebesar 93,1% secara yoy pada kuartal II-2020.
HOKI tercatat hanya menjual 1.575 ton, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya berhasil menjual 22.830 ton.
“Anjloknya volume penjualan ini seiring dengan tutupnya beberapa toko dan pasar, hingga adanya pembatasan jam operasional. Keadaan semakin diperparah ketika melimpahnya pasokan beras untuk bantuan sosial dari pemerintah yang turut memengaruhi penjualan HOKI,” kata Jennifer.
Dengan kinerja kuartal II-2020 yang kurang mumpuni, Jennifer menyebut hal ini berujung pada hasil semester I-2020 yang di bawah ekspektasi.
Baca Juga: Potensi untung dividen, cek 12 saham yang jadwalkan cum dividen pekan ini
Pada paruh pertama tahun ini, pendapatan HOKI mencapai Rp 756 miliar atau turun 12,1% yoy dengan laba bersih Rp 25 miliar atau turun 56,5% yoy.
“Dari sisi pendapatan, hasil tersebut masih di bawah proyeksi kami karena baru memenuhi 42%. Sementara laba bersih hanya memenuhi 31% dari proyeksi Sucor Sekuritas,” pungkas Jennifer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News