Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Sejumlah sentimen yang bisa mendongkrak harga emas hitam ini antara lain larangan China atas impor batubara asal Australia yang telah mengurangi ketersediaan batubara berkalori menengah. Ini bisa menjadi katalis positif bagi pasar batubara indonesia.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kawasan Asia tahun ini yang didukung dengan masifnya program vaksinasi akan mendongkrak permintaan sumber energi, salah satunya batubara.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di India melonjak, begini efeknya ke penjualan Bukit Asam (PTBA)
Tahun ini, China juga diprediksi masih akan mengalami ketatnya pasokan batubara. Mengutip dari China Electricity Council (CEC), konsumsi listrik tahun ini diperkirakan naik 7%-8% dibanding tahun 2020.
Phillip Sekuritas Indonesia merekomendasikan buy saham PTBA dengan target harga Rp 3.000.
Diversifikasi bisnis PTBA dinilai cukup menarik bagi potensi pertumbuhan emiten ini ke depannya. Salah satunya seperti gasifikasi batubara yang akan menyerap 6 juta ton batubara.
Ada pula pembangkit listrik tenaga uap yang progress pembangunannya sudah mencapai 75,6% pada kuartal pertama 2021. PLTU ini dapat menyerap 5,4 juta ton batubara per tahun jika sudah beroperasi.
Selanjutnya: Sejumlah emiten batubara timbang opsi untuk menaikkan target produksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News