kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Bank Central Asia (BBCA) di semester I 2021 stabil, ini rekomendasi analis


Kamis, 22 Juli 2021 / 21:54 WIB
Kinerja Bank Central Asia (BBCA) di semester I 2021 stabil, ini rekomendasi analis
ILUSTRASI. Gedung Menara BCA di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Kinerja Bank Central Asia (BBCA) di semester I 2021 stabil, ini rekomendasi analis,


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Bank Central Asia (BBCA) mampu tetap tumbuh di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Meski, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diperpanjang, analis memproyeksikan dalam jangka prospek kinerja BBCA akan tetap menarik. 

Berdasarkan paparan kinerja, Kamis (22/7), BBCA berhasil catatkan pertumbuhan laba bersih senilai Rp 14,45 triliun di semester I-2021. Angka tersebut tumbuh 18,1% secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,24 triliun. 

Sementara, pendapatan operasional naik 2,4% yoy dari Rp 37,57 triliun menjadi Rp 38,48 triliun. Sedangkan pendapatan bunga bersih tumbuh 8,8% yoy dari Rp 27,24 triliun menjadi Rp 28,27 triliun. Pendapatan non bunga turun 1,2% yoy dari Rp 10,32 triliun menjadi Rp 10,21 triliun.

Chief of Equity Research Teknologi Finansial Emtrade, Christopher Andre Benas menilai kinerja BBCA di semester I-2021 solid meski pertumbuhan di pos pendapatan melambat. Faktor yang menahan pertumbuhan pendapatan BBCA di satu semester awal ini karena pinjaman belum tumbuh sesuai ekspektasi. 

Baca Juga: Laba bersih Bank Central Asia (BBCA) melesat 18,1% pada semester I 2021

Tercatat, kredit BBCA terkontraksi tipis 0,3% yoy dari Rp 595,13 triliun menjadi Rp 593,58 triliun sepanjang Juni 2021.

Manajemen BBCA juga mengatakan pertumbuhan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) tumbuh menyentuh Rp 2 triliun di semester I 2021. Namun, adanya PPKM Darurat yang kini diperpanjang BBCA memperkirakan perolehan tersebut turun Rp 1 triliun-Rp 1,2 triliun untuk periode Juli. 

Sementara, William Surya Wijaya CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan bagaimanapun PPKM sifatnya adalah sementara. "Kuncinya ada di masyarakat mau patuh protokol atau tidak, jika tidak, ya PPKM akan lanjut terus dan ini menjadi tantangan bisnis diberbagai lini usaha, tidak terkecuali perbankan," kata William. 

Secara umum, William menilai kinerja perbankan akan tetap prospektif dalam jangka panjang. Saat kondisi kembali normal, masyarakat akan kembali membangkitkan kegiatan bisnis di sektor riil dan sektor perbankan lah yang akan kembali diandalkan. 

Baca Juga: BCA salurkan kredit Rp 593,6 triliun hingga semester I, ini penopangnya




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×