Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menjelaskan prospek AALI bisa positif jika harga komoditas CPO kembali pulih dan penerpaan B30 bisa diterapkan maksimal. Akan tetapi, untuk sementara Sukarno menyarankan wait and see terlebih dahulu untuk saham-saham Astra yang mengalami koreksi cukup dalam.
" Kita harus tunggu kinerja yang terbarunya seperti apa," jelasnya.
Sekadar informasi, kinerja yang berat juga dialami oleh PT Acset Indonusa Tbk. Perusahaan dengan kode emiten ACST itu mengalami kerugian hingga Rp 1,14 triliun, padahal pada tahun 2018 ACST mengantongi laba hingga Rp 18,29 miliar.
Baca Juga: Pendapatan turun tipis, laba Astra International (ASII) mencapai Rp 21,71 triliun
Koreksi dari sisi bottom line juga dirasakan oleh perusahaan Astra yang bergerak di bidang printing and digital services, PT Astra Graphia Tbk. Perusahaan dengan kode emiten ASGR itu mencatatkan penurunan laba sebesar 7,18% year on year (YoY) dari sebelummya Rp 250,99 miliar menjadi Rp 270,4 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News