Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tantangan ekonomi yang berat di 2020 memukul kinerja keuangan PT United Tractors Tbk (UNTR). Namun, para analis memproyeksikan kinerja UNTR akan kembali cerah. Pemulihan ekonomi global dan harga komoditas yang mulai naik menjadi sentimen awal yang baik untuk mendukung pemulihan kinerja di sepanjang tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan di sepanjang tahun lalu, UNTR catatkan penurunan pendapatan 28,52% secara tahunan menjadi Rp 60,34 triliun dari Rp 84,43 triliun di 2019. Sedangkan, laba bersih juga tercatat menurun 46,9% secara tahunan menjadi Rp 6 triliun, dibandingkan 2019 yang sebesar Rp 11,3 triliun.
Tercatat segmen bisnis UNTR kompak menurun. Namun, penurunan terbesar datang dari sektor industri konstruksi yang menyusut 69,53% yoy menjadi Rp 1,2 triliun. Selanjutnya sektor mesin konstruksi yang menjual Komatsu juga menurun 46,49% yoy menjadi Rp 18,94 triliun.
Budi Rustanto Analis Valbury Sekuritas Indonesia mengatakan dalam risetnya penurunan penjualan tersebut berasal dari sektor pertambangan, konstruksi, dan agribisnis. Penurunan harga komoditas di sepanjang tahun lalu dan tekanan resesi menjadi biang keladi penurunan kinerja UNTR.
Baca Juga: Mulai membaik, penjualan Komatsu United Tractors (UNTR) capai 215 unit di Januari
Meski volume penjualan batubara UNTR lebih tinggi sebesar 9,3% secara tahunan menjadi 9,25 juta ton, tetapi pendapatan penambangan batubara tetap turun tipis 10,8% secara tahunan menjadi Rp 9,53 triliun. Penurunan nilai penjualan ini terjadi karena penurunan harga jual rata-rata atawa average selling price (ASP).
Sebaliknya, meski ASP emas naik 7% secara tahunan menjadi US$ 1.465 per ons troi, pendapatan pertambangan emas UNTR masih turun 11% menjadi Rp 7 triliun di sepanjang tahun lalu. Ternyata, volume penjualan emas merosot 22% secara tahunan menjadi 320.000 ons.
Namun, di awal tahun harga saham UNTR mulai menanjak dan tercatat volume penjualan batubara di Januari 2021 mencapai 1,61 juta ton. Angka tersebut naik 114,7% dibandingkan realisasi penjualan di Januari 2020 yang sebesar 752.000.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham United Tractors (UNTR) dari sejumlah analis
Budi memproyeksikan kenaikan harga komoditas setelah ekonomi global pulih akan membawa perbaikan bagi kinerja UNTR. Budi memproyeksikan penjualan Komatsu meningkat jadi 1.800 unit di 2021. Dukungan permintaan datang dari sektor pertanian dan konstruksi. "Permintaan dari sektor pertambangan juga diproyeksikan tumbuh bersamaan dengan penggantian rutin," kata Budi.
M. Nafan Aji Analis Binaartha Sekuritas juga optimistis penjualan alat berat berpotensi meningkat di tahun ini. "Manufaktur di tanah air berpotensi untuk terus ekspansif sebab terjadi pemulihan ekonomi," kata Nafan, Selasa (9/3).
Nafan juga memperkirakan kinerja sektor penambangan batubara akan membaik seiring dengan kenaikan harga batubara dunia. Permintaan batubara juga dia yakini akan membaik di tahun ini.
Sementara Budi memproyeksikan UNTR akan memperkuat bisnis nonbatubara. Budi memperkirakan penjualan emas mencapai 350.000 ons di tahun ini dengan ASP yang lebih tinggi. "Emas adalah satu satu fokus UNTR untuk maju," kata Budi.
Baca Juga: Penjualan alat berat United Tractors (UNTR) tumbuh 159% mom di Januari 2021
Nafan juga memproyeksikan pergerakan harga emas masih akan cenderung stabil dan menopang kinerja sektor penambangan emas UNTR. "Kinerja UNTR di tahun ini berpotensi meningkat," kata Nafan.
Di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini, Budi mengatakan UNTR akan menerapkan strategi pengelolaan investasi yang hati-hati, seperti menjaga neraca agar tetap kuat, menjaga modal kerja dan belanja modal serta opex yang efisien.
Budi merekomendasikan beli saham UNTR di target harga Rp 28.000 untuk tahun ini. Kompak, Nafan merekomendasikan akumulasi beli dengan target harga yang harus dilalui di Rp 25.175 per saham, Rp 27.725 per saham, Rp 30.250 per saham, dan Rp 34.500 per saham.
Baca Juga: Penjualan alat berat United Tractors (UNTR) diproyeksi naik di 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News